Berpuasa cara Rasulullah

Sebagai orang yang terlahir menjadi seorang Muslim berpuasa sudah terlatih sejak kecil, bagaimana kita bangun dini hari, melaksanakan sahur, menjalankan puasa, memperbanyak amalan yang mendatangkan banyak pahala, berbuka puasa, sholat tarawih dan sebagainya. Setelah beranjak dewasa, ilmu kita tentu semakin bertambah, semakin banyak kita memperdalam pengetahuan tentang ibadah puasa yang termasuk dalam rukun Islam yang ke 3 ini. Tidak ada salahnya kita mengevaluasi diri, sudah benarkah cara kita berpuasa sejak kecil hingga sekarang? Sesuaikah dengan tuntunan Rasulullah (SAW)?

Dalam Al Qur’an, Allah (SWT) memuji Rasulullah (SAW) sebagai suri teladan yang baik bagi umat.

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS al-Ahzab [33]: 21).

Oleh karena itu kita sebagai umat Islam sepatutnya mengikuti apa yang beliau lakukan semasa hidupnya, termasuk bagaimana beliau berpuasa. Berikut adalah yang beliau contohkan:

Berniat puasa sejak malam

Diriwayatkan dari Hafsah, ia berkata, Rasulullah (SAW) bersabda:

“Barang siapa yang tidak berniat untuk puasa Ramadhan sejak malam, maka tak ada puasa baginya.” (HR Abu Dawud).

Niat puasa ini tidak perlu dilafadzkan, cukup di dalam hati, bahkan sahurpun sudah termasuk niat untuk berpuasa.

Mengawali dengan sahur

Setiap akan berpuasa, Rasul (SAW) selalu makan sahur dengan mengakhirkannya, yakni menjelang datangnya waktu imsak.

Dari Anas Bin Malik (RA), Rasulullah (SAW) bersabda, “Bersahurlah kerana pada sahur itu terdapat keberkatan”. (HR: Al-Bukhari)

“Perbedaan antara puasa kami dengan puasa ahlu al-Kitab adalah makan sahur .” (HR: Muslim)

Menyegerakan berbuka dan shalat Maghrib

Dan ketika berbuka itu, Rasul (SAW) hanya memakan tiga biji kurma dan segelas air putih, lalu segera berwudhu untuk mengerjakan shalat Maghrib secara berjamaah.

Rasulullah (SAW) apabila berbuka puasa, beliau berbuka dengan beberapa biji kurma basah sebelum beliau sholat. Jika tiada kurma basah, Rasulullah (SAW) berbuka dengan kurma kering. Jika tiada kurma kering, beliau berbuka dengan beberapa teguk air.

Manusia itu akan terus berada dalam kebaikan selagi mana dia menyegerakan berbuka puasa”. (HR Bukhari-Muslim)

“Agama ini akan senantiasa zahir (jelas) selagi umatnya menyegerakan berbuka puasa, ini karena orang-orang Yahudi dan Kristian, mereka melewat-lewatkannya.” (HR Abu Daud and Ibn Majah)

Memberbanyak ibadah

Selama bulan Ramadhan, Rasul (SAW) senantiasa memperbanyak amalan, seperti shalat malam, tadarus Al-Quran, zikir, tasbih, dan sedekah. Tadarus Al-Qur’an bisa juga dikerjakan berkelompok agar saling memotivasi dalam memperbanyak amal.

Tidur qailulah

Rasulullah (SAW) biasa tidur sebentar sebelum solat zuhur, perbuatan itu dinamakan dengan qailulah, dimaksudkan agar kita mudah bangun di waktu malam untuk mengerjakan ibadah.

Rasulullah (SAW) bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibn Majah:

Dari Ibnu Abbas (RA) bahwa Nabi (SAW) bersabda: “Carilah kekuatan melalui sahur untuk puasa keesokan hari dan melalui Qailulah (tidur sekejap sebelum Zuhur) untuk mendirikan ibadah malam. (HR Ibnu Majah)

Menjaga lidah

Kaum wanita biasanya sering sengaja atau tanpa sengaja melakukan gosip, membicarakan kejelekan orang lain, memaki, dsb. Padahal semua itu akan menjadikan puasanya sia-sia.

Apabila seseorang diantara kamu sedang puasa, maka janganlah ia memaki dan menghardik orang lain. Andaikan ia dicela oleh seseorang atau dimusuhi, hendaklah ia berkata “Saya sedang berpuasa”. (HR Bukhari)

Memberi makan orang yang berpuasa

Begitu besar pahala orang yang memberi makanan berbuka, seperti yang tersebut dalam hadits berikut:

Barang siapa yang memberi makan kepada orang yang berpuasa (untuk berbuka puasa), dia akan mendapat balasan pahala yang sama seperti pahala orang yang berpuasa itu tanpa dikurangkan sedikitpun daripadanya (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).

I’tikaf

Memasuki 10 hari terakhir di bulan Ramadhan, Rasul (SAW) meningkatkan aktivitas ibadahnya, terutama dengan iktikaf.

Berdoa ketika berbuka puasa

Telah hilang kehausan, telah basah urat-urat dan telah ditetapkan pahala-pahala insyaAllah