Bolehkah Minyak Goreng Digunakan Berulang Kali?

Masyarakat terutama para ibu rumah tangga kerap dihantui pertanyaan mengenai penggunaan minyak goreng yang tepat. Ada yang berkeyakinan minyak goreng tidak boleh digunakan berulang kali, namun ada yang sering menggunakan minyak goreng berulang kali. Lalu sebenarnya bolehkah minyak goreng digunakan berulang kali?

Ketika menggoreng dengan menggunakan minyak dalam jumlah banyak terkadang ada rasa sayang jika harus membuangnya setelah digunakan. Alhasil minyak yang sama dipakai lagi untuk menggoreng. Sementara ada pendapat minyak goreng yang digunakan berulang kali buruk bagi kesehatan dan bisa menyebabkan penyakit jantung, kanker, dan alzheimer.

Ahli gizi, Ningti Budiarti Ali MCN, mengatakan minyak goreng biasa seperti minyak kelapa sawit bisa dipakai berulang kali. Tidak ada patokan angka berapa kali minyak goreng biasa bisa digunakan. “Selagi warnanya tidak berubah maka minyak goreng biasa bisa digunakan berkali-kali,” ujar Ningti kepada indo.amuslima.

Namun Ningti menyarankan agar membatasi penggunaan ulang minyak nabati lain seperti minyak jagung dan canola. Menurutnya minyak jagung dan canola sebaiknya tidak digunakan lebih dari dua kali karena pemanasan membuat ikatan kimia dalam minyak akan berubah dari lemak tak jenuh menjadi lemak jenuh. “Setelah dipakai dua kali jenis minyak ini fungsinya akan berubah seperti minyak goreng biasa,” jelas Ningti.

Ningti juga mengingatkan tidak semua minyak bisa digunakan untuk menggoreng seperti olive oil atau minyak zaitun. Meski minyak zaitun dipercaya sebagai minyak yang sehat untuk tubuh namun minyak yang terbuat dari perasan buah zaitun ini tidak cocok digunakan untuk menggoreng karena titik asapnya rendah sehingga akan rusak jika mengalami pemanasan dalam suhu tinggi. Minyak yang cocok untuk menggoreng adalah minyak dengan titik asap sedang hingga tinggi seperti minyak kelapa sawit, minyak canola, minyak kedelai maupun minyak wijen.

“Olive oil kurang cocok untuk dipakai menggoreng. Extra virgin olive oil sebaiknya hanya untuk dressing salad dan campuran makanan yang tidak dimasak. Sementara olive oil cocok hanya untuk dressing salad atau hanya untuk menumis,” terang Ningti.

Sementara dilansir livestrong.com, agar minyak bisa digunakan untuk menggoreng lagi sebaiknya minyak dijaga dalam suhu sekitar 375 derajat Farenheit atau 190 derajat Celcius saat menggoreng untuk mempercepat makanan matang dan menjaga makanan tidak terlalu berminyak.

Suhu yang lebih panas bisa menyebabkan makanan gosong dan mencemari minyak serta merusak makanan. Selain itu sebaiknya hindari menambahkan garam pada makanan saat digoreng karena garam bisa menurunkan titik asap minyak. Begitu minyak berasap maka tidak lagi aman atau bagus untuk digunakan lagi.

Sedangkan untuk penyimpanan minyak yang sudah digunakan sebaiknya disimpan dalam toples kaca yang bersih. Caranya adalah setelah minyak yang sudah dipakai dingin saring menggunakan kain tipis, kertas saring atau saringan teh untuk menghilangkan remahan atau sisa makanan. Setelah itu simpan dalam toples kaca yang bersih. Jangan mencampur minyak yang sudah dipakai dengan minyak yang belum dipakai.

Kemudian tutup rapat minyak dan labeli toples dengan tanggal awal penyimpanan kemudian simpan di almari es atau di freezer. Minyak ini tahan disimpan selama satu bulan. Minyak akan menggumpal namun akan kembali bening saat berada di suhu ruang. Namun yang perlu diperhatikan jangan gunakan minyak untuk menggoreng lagi jika minyak berbusa, berubah warna atau berbau tengik saat dipanaskan.

Foto by google