Gaun dan Pesta Pernikahan ala Arab

Akhir pekan lalu, saya menghadiri acara pesta pernikahan teman anak saya. Pesta pernikahan ala Indonesia dengan Arab jauh berbeda. Di Indonesia pesta dimulai jam 7 malam dan para undanganpun berusaha datang tepat waktu. Jam 10 malam, para tetamu biasanya sudah mulai meninggalkan tempat pesta pernikahan.

Namun saat itu suasana masih sepi, dari undangan yang tercantum pukul 10 malam, hanya ada beberapa undangan yang hadir, padahal jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Meja-meja bundar terhias indah, semerbak wangi bunga mengharumkan ruangan. Terhidang termos kopi dan teh, kue-kue kecil, coklat dan kue kering di setiap meja. Kursi pelaminan dilapisi brokat putih, terpasang hiasan pita-pita pink besar di kursi dari kain tile dan juga di atas pelaminan, bunga-bunga ros putih dan pink bergantungan dengan nuansa lampu ungu.

Selain nuansa ruangan yang berbeda, para undanganpun berbeda, karena laki-laki dan wanita dipisah ruangannya atau gedung nya , bahkan kadang hari pesta nya pun berbeda. Sehingga para undangan wanita dapat bebas berbusana. Walaupun di Indonesia gaun-gaun pesta apalagi untuk muslimah sudah semakin modis dan elegan. Namun perbedaan terletak pada bahan-bahan mewah, model yang lebih bebas dan agak terbuka dan aksesoris yang dikenakan di pesta ala arab.

gaun pesta ala indonesia
gaun pesta 

 

Jam 12 musik dan lagu-lagu Arab mulai menggetar ruangan, para tamu mulai mengalir memasuki ruangan, seperti hujan gerimis sedikit demi sedikit kursi-kursi di ruangan mulai terisi. Kalau hujan gerimis, sedikit demi sedikit jalanan di Jeddah bisa banjir, hehehe.. Ruangan ini pun banjir dengan para wanita yang Masya Allah serba mewah, elegan, cantik dengan segala model gaun pesta, rambut, make up. Dunia gemerlap pun dimulai. Kalau di Jakarta, yang biasa dugem biasanya ke pub, disko ya. Tapi kalau disini (Jeddah) ke pesta pernikahan atau pesta malam lainnya sudah dugem (dunia gemerlapan).

houte couture Elie Saab
houte couture Elie Saab

Masya Allah Tabarakallah, sungguh indah ciptaan Allah sesuai dg firmanNYA :

” Sesungguhnya Dia menciptakan manusia dalam keadaan yang sebaik-baiknya “ (At-Tin: 4).

Pada saat-saat seperti inilah, para wanita dapat dengan bebas memakai berbagai model-model gaun dengan berbagai warna karena acara ini khusus wanita. Mereka bagaikan cinderela-cinderela Arab. Bedanya cinderela pulang jam 12 malam dan naik kereta kencana dari labu beroda empat, sedangkan cinderela Arab , datang jam 12 malam naik kendaraan beroda empat berbagai merk, bukan merk labu saja.

Elie saab houte couture
Elie saab houte couture

Minum gahwa sudah, minum teh sudah, minum jus juga sudah, perut mulai penuh, mata mulai memerah walaupun cappuchino sudah diseruput. Pukul 1.30 pagi pengantin belum keluar juga. Dan akhirnya jam 2 lampu mulai dimatikan, tandanya pengantin hendak masuk ke ruangan, Alhamdulillah. Berbondong-bondonglah tamu-tamu ke tempat penyimpanan abaya. Para tetamu berabaya kembali karena pengantin wanita dan pria juga orang tua laki-laki kedua mempelai akan memasuki ruangan.

Dalam suasana remang-remang, diputarlah foto-foto kedua mempelai sejak bayi sampai mereka menikah . Mulai dari foto yang lucu sampai yang romantis setelah pelangsungan akad nikah.. Setelah pemutaran selesai, terdengarlah alunan shalawat nabi Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, lampu sorot menyala. Kedua mempelai memasuki ruangan dengan perlahan tapi pasti. Senyum mengembang, mata ceria memandang. Baju putih indah menyapu lantai, buket bunga ditangan kanan, *arusa (mempelai wanita) tampak cantik dan anggun berjalan berdampingan dengan *aris (mempelai laki-laki) yang memakai setelan jas hitam, tampak gagah berwibawa. Siulan-siulan khas Arab, gemuruh memenuhi ruangan. Wajah-wajah bahagia menuju kursi pelaminan, tempat bersanding sementara untuk kemudian bersatu membentuk sebuah keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah Insya Allah.

Elie Saab Houte couture
Elie Saab Houte couture

Pintu ruang prasmanan telah dibuka, para tamu dipersilakan mencicipi hidangan. Waktu sudah menunjukkan pukul 3.00 pagi…..dinner bukan… supper bukan juga…. cocok nya sahur. Begitu banyak jenis makanan, dari berbagai hidangan pembuka, berbagai hidangan utama, berbagai pencuci mulut. Lebih baik makan sesuai dengan kebutuhan saat ini, seperti sabda Rasulullah Shallahu’alaihi wasallam: Kul biyaminik…kul mimma yalik (makanlah dengan tangan kananmu, makanlah sesuai dengan kebutuhanmu), jangan sampai sangking banyak makanan yang lezat, rasanya mau dimakan semua, akhirnya piring penuh dan tidak termakan semua… kan mubazir. Sebagai pengikut Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, wajib mengikuti sabdaNYA: “Kulu wasyrabu wala tushrifu “( makan dan minumlah tapi jangan berlebihan alias secukupnya).

Sempat melirik ke sebelah, seorang wanita memenuhi piringnya dengan berbagai jenis makanan, dalam hati saya bergumam, aah mungkin dia lapar, jam makan malam sudah terlewat jadi lapar perut dan juga lapar mata. Tapi sayangnya, baru sepertiganya dia makan sudah bangun dari kursinya. Astaghfirullahal ‘adzim, makanannya tidak dihabiskan. Ini yang namanya lapar mata.

Kembali ke fashion wanita Arab, jadi teringat dulu waktu jaman kuliah suka baca novel Barbara Carltland dimana wanita-wanita jaman kerajaan di Britania mengenakan gaun-gaun cantik dengan aksesorisnya, sekarang saya dapat menyaksikan wanita bergaun cantik sejak tinggal di Jeddah.

Yaa Allah, Alhamdulillah atas nikmat yang Kau berikan hari ini, lindungilah hamba dari perbuatan sia-sia, ampunilah hamba bila telah salah berucap, salah memandang, salah mendengar, salah menilai dalam majelis pesta pernikahan yang baru saja berlalu, Aamiin.