Semilir angin menyapa rimbun dedaunan
Mengipasi kanak-kanak yang terpukau wejangan sang guru
Di sana, di atas dipan-dipan kayu sebuah musholla panggung sederhana telah berdiri
Mengiringi ruang-ruang sederhana tempat anak-anak menimba ilmu
Dengan petak-petak sawah yang masih nampak terhampar luas di depan mata
Selepas alunan suara moraja’ah dari bibir-bibir mungil mereka
Mengajak lisan yang diam ikut bergerak
Sambil sesekali menatap mushaf untuk meyakinkan hafalan
Riuh rendah suara-suara itu melafalkan bacaannya
Kembali aku terpana dan terhanyut dalam nuansa itu..
Nuansa di mana tanah-tanah wakaf itu seolah bergetar
Turut menikmati rasa riang nan syahdu di atas tubuhnya
Seakan terbayang senyum-senyum haru di wajah mereka
Mereka, yang telah menitipkan hartanya di jalan Allah
Debaran-debaran itu telah menyentuh para penderma mengikhlaskan apa yang dimilikinya demi ridho dan pahala dari Allah yang akan terus mengalir padanya
Melalui wakaf dan shadaqah mereka
Mereka seolah berlomba dalam sebuah pertandingan
untuk menjadi sang Juara
Juara di mata Sang Khaliq
Juara untuk mengalahkan nafsu duniawi semata
Juara tuk mendapatkan Ridho Ilahi
Berharap keberkahan terus mengalir bukan hanya pada harta yang telah dikeluarkan
Namun juga pada harta-harta mereka yang masih berada dalam genggaman
Seakan mereka yakin harta yang mereka keluarkan akan kembali dalam bentuknya yang sempurna bahkan lebih dari itu
Yaa.. itulah harta-harta yang kekal
Harta yang telah mereka pinjamkan kepada Allah,
Yang akan berbuah lebat
Melebihi lebatnya dan ranumnya buah-buahan terlezat yang pernah mereka rasakan
Harta yang telah mereka titipkan di tempat yang paling aman…
Yang tak kan pernah terkurangi sedikitpun bahkan akan semakin bertambah
Subhanallaah!
Allahu Akbar!
Sungguh besar nikmat karunia-Mu
Yang telah menggerakkan hati-hati para penderma melalui wakaf dan shadaqah mereka
Berupa harta, tenaga, ilmu, kasih sayang..
Demi untuk sebuah kemegahan…
KEMEGAHAN JIWA CINTA MEREKA
Cirebon, @Ponpes Al-Islam
9 Februari 2017
