Ini Dia Tempat Wisata Menarik di Solo

Meski Solo tak memiliki wisata alam seperti pantai, pegunungan, danau maupun air terjun, kota ini memiliki tempat wisata budaya, sejarah dan industri wisata kreatif yang menarik dikunjungi. Nah bagi yang berencana jalan-jalan ke Solo, ini dia tempat wisata menarik di Solo yang bisa Anda kunjungi.

1. Keraton Surakarta

Keraton Surakarta
Keraton Surakarta

Keraton Surakarta merupakan istana Kasunanan Surakarta yang didiami raja dan keluarganya. Keraton Surakarta menjadi ikon wisata yang wajib dikunjungi saat jalan-jalan ke Solo. Bangunan keraton didirikan Pakubuwono II pada 1745. Jika ingin memasuki bangunan inti keraton pengunjung bisa membeli tiket di loket yang tersedia. Keraton Solo dibuka untuk umum setiap hari dengan harga tiket Rp10.000 (wisatawan domestik) dan Rp15.000 (wisatawan asing).

Beberapa bagian di inti bangunan keraton yang terbuka untuk umum antara lain museum keraton dan sasana sewaka. Namun perlu diingat jika ingin memasuki bagian inti pengunjung tidak boleh memakai kacamata hitam, celana/rok pendek, topi, sandal dan jaket.

Museum keraton memamerkan berbagai benda bersejarah seperti senjata kuno yang digunakan keluarga kerajaan, kereta kencana, beberapa fragmen candi di Jawa Tengah, peralatan kesenian, alat masak abdi dalem hingga topi kebesaran raja-raja di Keraton Surakarta. Dalam kompleks keraton wisatawan juga bisa mengunjungi Masjid Agung,  Alun-Alun dan Pasar Klewer yang merupakan salah satu pusat sandang terbesar di Indonesia.

2. Pura Mangkunegaran

Selain Keraton Surakarta, ada satu lagi istana di Solo yaitu Pura Mangkunegaran yang merupakan istana kediaman Adipati Mangkunegara dan keluarganya. Mangkunegaran merupakan kerajaan otonom yang pernah berkuasa di Surakarta namun kekuasaannya tidak lebih tinggi dari Kasunanan Surakarta.

Bangunan Pura Mangkunegaran memiliki ciri sama dengan keraton antara lain memiliki Pendopo, Pringgitan, Pamedan, dan Kaputren serta dikelilingi tembok benteng yang kokoh. Pura Mangkunegaran bisa dikunjungi orang umum dan menjadi salah satu destinasi wisata menarik di Solo. Di istana ini pengunjung bisa mengagumi keindahan bangunan khas Jawa yang dipengaruhi gaya Eropa dan di setiap bagiannya sarat filosofi. Pengunjung juga bisa melihat berbagai koleksi benda bersejarah peninggalan para Adipati Mangkunegara seperti senjata-senjata kuno, uang logam, pakaian, perhiasan, perlengkapan wayang dan berbagai benda seni.

Di dalam kompleks Pura Mangkunegaran juga terdapat perpustakaan Rekso Pustoko yang terbuka untuk umum. Pura Mangkunegaran buka setiap hari dengan harga tiket Rp10.000 (wisatawan domestik) dan Rp20.000 (wisatawan asing).

3. Taman Balekambang

pengunjung bisa berinteraksi dengan rusa yang berkeliaran bebas di Taman Balekambang, Solo.
pengunjung bisa berinteraksi dengan rusa yang berkeliaran bebas di Taman Balekambang, Solo.

Taman Balekambang merupakan taman kota yang lokasinya di sebelah utara Stadion Manahan. Taman yang selesai direvitalisasi pada 2008 pada masa pemerintahan Jokowi yang saat itu menjadi walikota Solo dijadikan kawasan wisata terpadu yang terbuka untuk umum dan gratis.

Di taman ini masyarakat bisa duduk di kursi taman menikmati sejuknya udara di bawah rindangnya pohon asem atau menggelar tikar di hamparan rumput hijau sambil menikmati suasana taman. Taman yang merupakan bekas tempat bersantai keluarga kerajaan ini dilengkapi sejumlah fasilitas antara lain area koleksi tanaman langka, area outbond, taman reptil, area penangkaran hewan yang dibiarkan bebas berkeliaran seperti rusa, monyet dan ayam kalkun. Di taman ini juga memiliki panggung pertunjukan terbuka dan gedung kesenian yang rutin mementaskan ketoprak setiap Sabtu.

4. Kampung Batik Laweyan & Kauman

Kawasan wisata batik di Kampung Batik Kauman.
Kawasan wisata batik di Kampung Batik Kauman.

Solo juga dikenal sebagai kota batik. Ada dua kawasan di Solo yang menjadi sentra industri batik dan dijadikan kampung wisata batik, yaitu Kampung Batik Laweyan dan Kampung Batik Kauman. Wisatawan bisa berbelanja batik di deretan toko sepanjang kampung batik Laweyan maupun Kauman dan menyusuri deretan rumah kuno milik para juragan batik. Wisatawan juga bisa belajar membatik maupun melihat proses pembuatan batik di beberapa workshop batik.

5. Taman Sriwedari

Taman Sriwedari
Taman Sriwedari

Taman Sriwedari merupakan pusat hiburan, seni dan kebudayaan di Solo. Lokasinya di tengah kota Solo. Di kompleks taman yang juga dikenal dengan sebutan Bonrojo itu terdapat taman hiburan rakyat (THR) yang merupakan taman rekreasi keluarga yang dilengkapi dengan berbagai wahana permainan, pendopo yang kerap digunakan untuk tempat latihan menari dan pertunjukkan  kesenian serta gedung wayang orang yang mementaskan pertunjukan wayang orang setiap hari kecuali Minggu.

6. Museum Radya Pustaka

Museum Radya Pustaka
Museum Radya Pustaka

Bagi para penyuka wisata sejarah wajib menyambangi Museum Radya Pustaka yang berlokasi di Kompleks Taman Sriwedari.  Museum ini didirikan Patih Raden Adipati Sosrodiningrat IV pada 28 Oktober 1890 di masa pemerintahan Pakubuwono IX. Beberapa koleksi benda bersejarah terkenal di museum ini antara lain buku kuno berjudul Wulang Reh karangan Pakubuwono IV dan buku Serat Rama karya pujangga Keraton Surakarta Yasadipura.

Beberapa koleksi lainnya seperti patung, arca batu dan perunggu zaman Hindu Budha, koleksi keramik, keris dan senjata tradisional, gamelan dan  wayang kulit. Museum ini buka setiap hari kecuali Senin dengan harga tiket masuk Rp5.000.

7. Museum Batik Danarhadi

Museum Batik Danarhadi
Museum Batik Danarhadi

Di Museum Batik Danarhadi wisatawan akan disuguhi ribuan koleksi kain batik antik nan cantik mulai dari masa penjajahan Belanda dan Jepang, masa kemerdekaan hingga batik masa kini.

Museum ini didirikan oleh pemilik Batik Danarhadi, H Santosa Doellah dan isteri Hj Danarsih Santosa. Kain batik yang dipamerkan di museum ini merupakan koleksi pribadi Santosa Doellah dan keluarga. Jenis kain batik koleksi museum ini antara lain batik keraton Surakarta dan Yogyakarta, batik Belanda, batik China, batik Wonogiren dan aneka ragam batik Indonesia.

Koleksi kain batik disini terawat dengan baik dan koleksi batik yang didisplay diganti setiap enam bulan sekali. Pengunjung juga bisa menyaksikan proses pembuatan kain batik di workshop Batik Danarhadi. Museum Batik Danarhadi berada di Kompleks Ndalem Wuryaningratan di Jalan Slamet Riyadi 261. Museum buka setiap hari kecuali hari libur kemerdekaan dan hari raya Islam. Harga tiket masuk museum Rp 35.000 (umum) dan Rp15.000 (pelajar).