Kemampuan Merangkak Pengaruhi Keterampilan Akademik Anak

Setiap tahapan tumbuh kembang penting untuk dilalui dan dikuasai bayi, salah satunya merangkak. Merangkak yang merupakan fase antara duduk dan berjalan ini penting dikuasai karena akan memberikan banyak manfaat pada perkembangan anak ke depannya.

Selain menandai tumbuh kembang bayi, merangkak rupanya juga berpengaruh pada pertumbuhan fisik dan otak anak ke depannya. Pediatrik okupasi terapis peraih gelar PhD dari Tokyo Metropolitan University, Jepang, Tri Budi Santoso, mengatakan merangkak merupakan fondasi dari sistem lokomotorik manusia. Kemampuan merangkak akan menambah kekuatan otot dan menjadi stabilisasi awal dalam sistem penglihatan, meraih sesuatu maupun koordinasi gerak kanan kiri.

Budi mengatakan merangkak sangat penting untuk fondasi keterampilan akademik, persepsi visual, meraih dan kognitif pada anak. Salah satu contohnya kemampuan merangkak pada bayi kelak akan memengaruhi keterampilan anak dalam menulis dan membaca karena melibatkan koordinasi gerak tubuh kanan dan kiri.

Menurut Budi, bayi yang tidak melalui fase merangkak bisa mengalami beberapa gangguan pertumbuhan seperti integrasi reflek tidak bagus sehingga koordinasi belahan tubuh kanan kiri kurang maksimal. Sebagai contohnya adalah anak akan kepayahan dalam aktivitas olahraga karena terganggunya aktivitas yang menggunakan dua tangan dan dua kaki.

Pemilik pusat terapi untuk anak berkebutuhan khusus Budi Center Solo tersebut menambahkan bayi tanpa menguasai kemampuan merangkak kelak bisa mengalami gerakan anggota tubuh yang melibatkan koordinasi gerak kanan kiri menjadi tidak akurat, tidak fokus, tidak teliti sehingga gerakannya cenderung acak. Hal ini dikarenakan integrasi reflek primitif terutama reflek asymmetrical tonic neck reflex (ATNR) dan symmetrical tonic neck reflex (STNR) tidak bagus.

4 komentar untuk “Kemampuan Merangkak Pengaruhi Keterampilan Akademik Anak”

  1. Keren tulisannya….
    Oh ya, boleh share sedikit pengalaman ya,,, anak pertama saya dulu juga tidak merangkak. Oleh psikolog dianjurkan les berenang. Agar keaeimbangan otak kanan dan kiri tetap terjaga.
    😀

    1. Terima kasih bunda vivi. Saya nulis ini didasari kekhawatiran anak saya belum merangkak diusia ideal. Akhirnya wawancara pakarnya sekaligus nyari ilmu untuk saya terapin ke anak. Alhamdulillah anak saya melalui fase merangkak tapi tahapannya kebalik, rambatan dulu baru merangkak.semoga artikelnya bermanfaat.

      1. mohon maaf , saya mempelajari integrasi refleks primitif, untuk merangkak adalah kelanjutan dari ATNR bu, bukan stnr dan sepertinya narasumber yang dilansir seorang okupasi terapis, bukan pada tempatnya. maaf bu

        1. Terimakasih atas perhatiannya thd tulisan ini pak anwar. Tapi mohon maaf mungkin bisa dibaca ulang tulisannya krn tidak disebutkan merangkak kelanjutan dari STNR. Nara sumber juga seorang dosen dan pemilik klinik untuk anak berkebutuhan khusus, beliau berpengalaman tentang hal ini.terimakasih.

Komentar ditutup.