Mengapa di Saudi Arabia Wanita Harus Mengenakan Abaya Hitam?

Secara umum, wanita di Arab Saudi diwajibkan untuk menutupi seluruh tubuhnya dengan menggunakan pakaian hitam besar seperti “jubah” yang dinamakan Abaya di luar pakaian mereka ketika mereka pergi ke luar rumah. Pakaian ini di semenanjung Arab merupakan pakaian yang biasa dipakai dalam kegiatan sehari-hari oleh para wanitanya. Warna tradisional Abaya dikenal berwarna hitam dan menutupi tubuh wanita dari leher sampai menutup ujung kaki, berbentuk jubah panjang dan longgar, biasanya menggunakan model lengan dan tangan yang longgar pula. Kerudung yang dipakai pun kebanyakan berwarna hitam.

Allah Subhanahu wa’tala berfirman dalam Al-Qur’an:

“Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (Quran 33: 59)

Banyak diantara wanita Arab Saudi yang memakai pakaian benar-benar tertutup, termasuk wajah mereka yang ditutupi Burqa atau Niqab. Burqa ini merupakan tabir atau cadar yang menutupi wajah kecuali mata, dan mereka menutupi tangan mereka dengan mengenakan sarung tangan hitam. Biasanya, ini berkaitan terutama untuk wanita Saudi Arabia yang suaminya sangat ketat dengan syari’at Islam dan juga bertujuan untuk melindungi perempuan dari perhatian orang lain terutama laki-laki yang tidak diinginkan.

Sementara itu di Arab Saudi, wanita warga negara asing yang non-Muslim pun terlihat memakai Abaya meski tidak selalu berkerudung, bila mereka berada di luar rumah. Semua terbungkus baju hitam, di jalan, di mal, di rumah sakit, di kantor pemerintahan, di pasar dan di tempat umum lainnya. Tetapi, dibalik pakaian hitam-hitam yang membungkus rapat seluruh tubuh itu ada sejuta warna pelangi dan cerianya kehidupan.

Abaya dirancang untuk menjadi jubah hitam yang longgar sehingga bahkan di bawah cahaya, lekuk  dan postur tubuh wanita tidak jelas terlihat dan tidak menarik dipandang lawan jenis yang bukan muhrimnya. Bahan yang umum digunakan untuk Abaya asli Arab Saudi adalah kain jenis Fursan, Aliflela atau malikah dan juga Satin. Abaya asli Qatar biasanya dibuat dari bahan kain jenis Internet Crepe, Nida, Lexus, Saudi Crepe dan juga Satin. Beda lagi dengan daerah Dubai, Uni Emirat Arab yang membuat abaya dari kain jenis Nida, Internet Crepe, Lexus, Satin dan juga Firdous. Jenis-jenis kain ini dingin di tubuh.

Ibnu ‘Abbas berkata: Rasulullah Shalallahu ’alaihi  wasallam bersabda:

 “Pakailah pakaian putih, karena mereka adalah yang terbaik dari pakaian mu, dan kain kafan yang mati di dalamnya“. (HR: al-Tirmidzi, 994, hasan shahih).

Para ulama mengatakan sebagai mustahab (berarti “direkomendasikan/disukai”) HR: Abu Dawud, 4061; Ibnu Majah, 1472.

Jadi, jika warna  putih “dianjurkan” dan seorang Muslim disukai memakai pakaian warna putih, lalu mengapa semua perempuan di Arab Saudi memakai hitam? Bukankah, wanita Arab juga menyukai berbagai warna? Kenapa hitam ya warnanya? Bukankah negara Arab itu panas? Sedangkan warna hitam menyerap panas lebih cepat dari warna putih? Pasti itu yang menjadi pertanyaan bagi banyak orang.

Sudah menjadi tradisi dan adat istiadat Arab Saudi memberlakukan aturan berpakaian antara pria dan wanita, untuk pria (memakai baju thobe putih) dan perempuan (memakai Abaya hitam). Warga asing diberikan kelonggaran dalam hal berpakaian tetapi mereka diharapkan mengikuti adat istiadat setempat terutama bila berada di tempat-tempat umum, khususnya bagi wanita, agar tetap memakai Abaya.

Abaya awalnya hanya berwarna hitam polos, tidak memiliki banyak corak, model dan banyak warna seperti saat ini. Kini abaya dan jilbab tidak lagi sebagai pelindung tapi juga pelengkap fashion. Abaya diberikan sentuhan yang semakin modern dalam beragam warna dan bentuk.

Abaya telah menjadi lebih modis dan berwarna-warni. Beberapa Abaya dengan sentuhan bordir, benang perak, kristal, renda, payet, dan bahan lainnya. Beberapa Abaya terbuat dari bahan jeans dan ada juga yang terbuat dari renda dengan dilapisi bahan sutra/satin.

Di balik Abaya hitam, wanita tetap berpakaian pantas, tetap fashionable. Karena bila kita berkunjung ke rumah teman atau saudara atau pesta-pesta yang diadakan di gedung tertutup maka Abaya akan dilepas (dibuka) karena acara-acara wanita tidak bercampur dengan laki-laki.

Bagi wanita dan anak-anak perempuan yang tinggal di Arab Saudi, Abaya adalah pernyataan fashion. Banyak toko-toko dari yang sederhana sampai mal, menjual Abaya dari harga yang murah sampai mahal, dari yang sederhana sampai yang mewah, yang eye-catching, sesuai dengan kepribadian masing-masing dan koceknya. Hampir setiap wanita memiliki lebih dari satu Abaya untuk berbagai kesempatan.

Kesimpulannya, mengenakan Abaya hitam panjang bisa menjadi modis, fashionable dan jika kita tidak suka keseluruhannya warna hitam, tambahkan saja scarf cerah untuk kerudungnya atau memakai Abaya hitam dengan kombinasi dan sentuhan-sentuhan indah lainnya yang sesuai dengan keinginan masing-masing.

Saya pribadi menyukai Abaya. 🙂

20140808_122228
Di dalam masjid Nabawi, Madinah