KRI Banjarmasin 592 Bersandar di Jeddah

Sudah setengah jam lebih kami berada di depan pintu pelabuhan Jeddah Islamic Port. Pemeriksaan yang cukup ketat untuk memasuki area pelabuhan membuat kami resah, apakah kami diperbolehkan masuk memenuhi undangan KRI Banjarmasin yang baru saja merapat di pelabuhan Jeddah tanggal 20 Juni lalu itu?

KRI Banjarmasin-592 merupakan salah satu kapal jenis Landing Platform Dock (LPD) yang dibuat di PT PAL Indonesia dan diresmikan oleh menteri Pertahanan RI tanggal 28 November 2009. Salah satu kapal TNI AL ini memiliki tugas pokok sebagai kapal angkut personel, kendaraan tempur amfibi dan angkut Heli yang memiliki kemampuan Docking-Undocking guna memproyeksikan kekuatan laut ke darat melalui LCU (Landing Craft Utility) dalam proses amfibi.

Buat saya ini adalah sebuah pengalaman baru bertemu dengan sekitar 98 taruna dan taruni, dan tim yang dikirim (total 316 orang) untuk mengikuti perhelatan dunia dalam World Expo Milan (WEM) 2015 di Italia. Kapal ini berangkat dari tanah air pada 28 April lalu dan akan berlayar selama 84 hari. Sebelum ke Jeddah, mereka sudah singgah di beberapa negara. Bertolak dari Surabaya, menuju ke Belawan-Cochin (India)-Salalah (Oman)-Alexandria (Mesir)-Genoa (Italia)-Jeddah (Saudi Arabia)-Karachi (Pakistan) dan akan tiba di Surabaya pada bulan Juli 2015 setelah transit di Padang dan Jakarta terlebih dahulu.

Menaiki tangga menuju kapal
Menaiki tangga menuju kapal

Menurut situs Indomiliter, pelayaran ini dimaksudkan sebagai unjuk kemampuan akan kapabilitas Indonesia khususnya PT PAL untuk membuat kapal sekelas LPD. WEM 2015 berlangsung dari tanggal 1 Mei hingga 31 Oktober 2015. KRI Banjarmasin 592 berada di Milan bersama 145 negara yang juga berpartisipasi dalam acara tersebut.

Alhamdulillah setelah menunggu sekitar setengah jam, pihak KJRI Jeddah beserta rombongan kami yang terdiri dari 2 bis  diijinkan masuk  oleh petugas pintu pelabuhan menuju ke lokasi kapal yang panjangnya 125 meter itu.

20150621_202302
Pertunjukan Rampak Kendang Jawa Barat di dalam kapal

Sesampai di lokasi kapal merapat, kami disambut dengan hangat oleh tim dan awak kapal untuk dipersilakan duduk di area pendaratan helikopter yang sudah disulap menjadi aula tempat acara. Area ini memang cukup luas karena mampu menampung 5 unit helikopter. Kami menikmati lantunan ayat-ayat suci Al-Quran oleh taruna dan taruni, sambutan-sambutan, serta ceramah singkat sebelum adzan maghrib tiba. Kami kemudian menjalankan sholat maghrib berjama’ah dan makan malam bersama sambil menonton pertunjukan lagu-lagu, musik rampak kendang, dan tari-tarian (dari Bali dan Aceh) yang dipersembahkan oleh para taruna dan taruni yang sangat menghibur khususnya buat kami yang memang sudah rindu tanah air.

20150621_205723
Bersama komandan batalyon, ibu Runik (kanan)

Menurut ibu Runik, komandan batalyon, mereka bersyukur karena dalam perjalanan ini mereka yang beragama Nasrani diberi kesempatan untuk mengunjungi kota suci mereka di Italia, sementara yang Muslim juga dapat menjalankan ibadah puasa dan menjalankan umroh Ramadan walaupun kesempatan transit di Jeddah hanya 3 hari. Masha Allah, saya salut dengan mereka yang masih sanggup melewati awal Ramadan yang tentunya cukup berat karena di perjalanan musim panas ini waktu maghrib menjadi lebih panjang.

Semoga mereka tetap diberi kekuatan untuk menjalankan ibadah suci Ramadan hingga akhir nanti.