Puisi Cinta Untukmu….Ibu

Di kaki ka’bah aku merajuk pada Kekasihku                                                                               Beratapkan langit biru yang semakin temaram                                                                           Acap kali kupekikkan doa dalam munajatku                                                                                   hanya mengharapkan cinta dan ampunan dari-Mu                                                               Rabbi…

Aku merindukan diri-Mu……….
Di hadapan-Mu aku bersimpuh…..
Di hadapan-Mu aku memohon…..
Dalam kepedihan jiwaku,
Dalam kenangan indahku,
kutemukan kedamaian lewat tangan seorang hamba-Mu
Seseorang yang kini tengah berada jauh dariku,
dia yang selalu memberikan senyumnya setiap waktu…
yang mencurahkan kasih sayangnya penuh kelembutan,
dari dalam lubuk hatinya yang tulus.

Kini aku merindukannya, Ya Rabb…….
Kau ciptakan manusia sempurna dihadapanku
Yang hati dan jiwanya telah terpancarkan Rahman dan Rahim-Mu
Hingga aku dapat merasakannya selalu
Sampai pada hari ini…..
Sampai pada masa ke-69 tahun dari semenjak ia dilahirkan ke dunia ini.
Usia yang tak lagi muda,
Tapi keinginannya untuk selalu dekat dengan-Mu
telah terpatri kuat dalam kalbuku

Aku ingin kau wariskan itu padaku, Ibu……
Kecintaanmu pada Sang Pemilik Cinta
Kerinduanmu pada Sang Pemilik Jiwa
Hingga jika malam semakin larut kau habiskan waktu untuk
bercengkrama dengan-Nya.

Dalam derai-derai airmatamu
kau pun selalu menyebut nama-nama kami
memohonkan kebahagiaan dan Ridho-Nya
agar selalu menyertai di setiap gerak langkah kami

Aku ingin kau wariskan itu padaku, Ibu…..
Senyum penuh kesejukan…
Kata-kata penuh kedamaian….
Sentuhan-sentuhan yang dapat menentramkan jiwa
Dan kasih yang tak pernah lekang darimu
Baktiku tak akan cukup untuk membalas semua jasa-jasamu
Meskipun itu semua kulakukan dari hari ke hari, dari waktu ke waktu
Dalam setiap detik kehidupanku

Oh Ibu…….
Berjuta rinduku padamu
Berjuta cintaku untukmu

Di bawah langit Ka’bah yang kian legam
Aku masih disini…
Yang masih terus merajuk dalam keheninganku.
Detak-detak pilu kembali mengguncang memoryku…
Kala Kau panggil kedua buah hatiku
Aku tenggelam dalam kepedihan …
Namun aku begitu ikhlas akan kehendak-Mu
Dosakah aku, kalau saat ini aku masih berharap akan Kuasa-Mu
Tuk izinkan aku merasakan kembali denyut nadinya dari dalam rahimku

Agar aku dapat memiliki sang mutiara yang akan selalu mendoakanku,
Disepanjang hayatku…
Yang akan menuntunku ke surga-Mu
bersama buaian kasihku

Akan aku kenalkan ia pada-Mu…
Pada ayat-ayat-Mu,
Yang telah mampu membuatku tegar dalam menghadapi kehidupan ini
Dan yang sanggup membuatku luluh lantak ketika berhadapan dengan Ke-Maha Agungan-Mu
Agar dihatinya tumbuh kecintaan pada-Mu
Cinta yang teramat dalam untuk menjadi rambu baginya menuju istana-Mu

Akan aku kenalkan pula ia pada ibuku……
Karena aku ingin engkau ditimangnya, wahai anakku…….
Dibelainya………..
Agar engkau dapat merasakan bagaimana rasa cinta yang mendalam dari ibuku…
Agar engkau pun memiliki kasih sayang dalam jiwamu lewat tatapan lembutnya.
Kasih sayang yang nantinya dapat engkau sebarkan pada seluruh umat….

Kau akan tahu…
Dan kau pun akan merasakan…
Kasih sayang seorang ibu yang tak akan pernah berhenti hanya sampai saat kau beranjak dewasa
Karena kau akan merasakannya di sepanjang hayatmu
Sebagaimana aku yang selalu merasakannya dalam bias-bias kehidupanku

Limpahkanlah kasih sayang-Mu ya Allah…
Kasih sayang dan kebahagiaan yang berlipat ganda kepada ibu…
dan juga ayah yang telah mendahuluiku
Melebihi kasih sayang yang mereka berikan kepadaku.
Melebihi cinta yang ia curahkan padaku.
Sediakanlah pula surga untuknya
Dengan bidadari-bidadari bermata jeli sebagai penghiasnya

Itu pinta dan citaku ya Rabb……
Di bawah kaki ka’bah yang selalu penuh dengan gelombang jutaan manusia
Yang semuanya merajuk pada-Mu
Dalam penghambaannya……
Juga dalam permohonannya…..

Jeddah, Sya’ban 2015