Ramadhan Bulan Muliamu

 

Mengapa Ramadhan ini semakin cepat berlalu…
Sedangkan amal ibadahku masih belum sempurna
Menghitung nikmat-Mu pun belumlah selesai…
bahkan takkan pernah usai…

Akankah hari-hari yang kulalui nanti sama nilainya dengan Ramadhan-Mu ini?…
Hari dimana setiap detiknya, setiap hamba bisa memetik pahala
dari buah kebaikannya
Hari dimana setiap hamba berlomba mendapatkan mahkota Rahman Rahim-Nya

Akankah kutemukan sebuah malam yang lebih baik dari seribu bulan
di bulan-bulan berikutnya?…
Malam dimana seluruh umat-Mu meminta Rahmat-Mu
Memohon kemurahan akan ampunan-Mu…
Malam dimana kami semua rindu bermuwajjahah dengan-Mu
Akankah kenikmatan bercinta itu selalu hadir ya Rabb…

Aku ingin menggapai-Mu ya Allah…
Merengkuh nikmat bercinta bersama-Mu
Membasahi seluruh ragaku dengan keringat penghambaanku
Membasahi jiwa dan hatiku dengan air mata rindu
Membasahi lidahku dengan untaian asma-Mu

Aku rindu Engkau ya Allah…
Rindu yang teramat dalam…
Aku dambakan Engkau…
Damba yang tak kan pernah pupus…

Akankah masih tersisa waktu untukku bertemu lagi dengan bulan Mulia-Mu itu
Bukakanlah tabir pembatas itu untuk aku terus bermunajat pada-Mu
Dan izinkanlah aku untuk senantiasa mensyukuri nikmat karunia bercengkerama
dengan-Mu
Hingga Cinta dan Ridho-Mu kan selalu mengiringi perjalananku hingga tiba saatnya
malaikat maut datang menjemputku…

اللهم انك غفور رحيم ارجو رحمتك يا عظيم
اللهم انك عفو كريم تحب العفو فاعف عنا
اللهم امتنا على الدين الاسلام و امتنا بعد عفوك

Makkah kota pautan hati

*Diambil dari buku kumpulan puisi “Ku Ingin Menciummu” by: Maymunah M. Noor