Tinggalkan Karier, Diah Sukses Bisnis Aksesoris Hijab

Sebagian besar sarjana yang baru lulus biasanya mengidamkan meniti karier di sebuah perusahaan dengan mendapatkan gaji bulanan yang menjanjikan. Namun hal ini tidak berlaku bagi Diah Rupiyati. Saat berusia 23 tahun muslimah berkaca mata ini justru memilih meninggalkan kariernya untuk berwirausaha. Kini Diah sukses mengembangkan bisnis aksesoris hijab berlabel Honeybros.

Jiwa entrepeneur sepertinya sudah merasuk dalam diri Diah sejak di bangku kuliah. Sarjana teknik informatika Universitas Stikubank Semarang ini mulai mencoba-coba berwirausaha dengan berjualan bros di sela-sela waktu kuliah. “Dulu saya aktif di divisi entrepeneur Annisa yang merupakan unit kegiatan mahasiswa di kampus. Kebetulan pihak kampus mendukung program kerja kami dan memberi bantuan etalase. Nah dari situ saya jualan bros,” ujar Diah kepada aMuslima.

Diah juga menjual bros secara online memanfaatkan website yang dibuatnya sebagai tugas kuliah. Lalu barang dagangannya bertambah kain flanel, peniti dan gantungan kunci yang dibeli grosir di Pasar Johar Semarang. Passion berwirausaha ternyata masih menggebu-gebu saat Diah lulus kuliah dan bekerja.

Saat masih bekerja Diah memanfaatkannya jam istirahat kantor untuk berbelanja berbagai barang dagangannya di Pasar Johar untuk dijual online. Hingga kemudian terbersit keinginan banting setir dari karyawan menjadi wirausahawan.

Owner Honeybros, Diah Rupiyati, saat menjadi nara sumber dalam bincang bisnis kreatif di radio.
Owner Honeybros, Diah Rupiyati, saat menjadi nara sumber dalam bincang bisnis kreatif di radio.

Diah pun mengambil keputusan berhenti bekerja dan meninggalkan kariernya dibagian akunting disebuah toko komputer di Semarang. Muslimah berusia 26 tahun ini mencoba memulai usaha aksesoris hijab berlabel Honeybros pada 21 April 2012. Diah yang semula menjualkan bros buatan orang lain beralih memproduksi sendiri bros dan aksesoris hijab lainnya.

“Saat itu saya bertekad hanya punya waktu dua bulan untuk menekuni bisnis ini. Jika tidak ada hasilnya saya akan mencari kerja lagi. Tapi alhamdulillah dalam dua bulan itu menunjukkan hasil yang besar,” ujar Diah.

Diah pun melanjutkan bisnisnya. Honeybros perlahan tapi pasti mengalami perkembangan. Diah yang awalnya membuat bros dan menjualnya sendiri secara online akhirnya bisa merekrut empat karyawan, dua tenaga admin dan dua tenaga produksi. Diah mengatakan pemilihan nama Honeybros berasal dari kata honey yang berarti madu dan bros adalah aksesoris jilbab bagi muslimah. “Saya berharap bros buatan Honeybros bisa membuat penampilan muslimah semakin manis semanis madu,” ujarnya.

Honeybros memproduksi berbagai aksesoris hijab handmade seperti bros, headband, anting jilbab dan tuspin. Bahan yang digunakan dari berbagai jenis kain dan mutiara serta manik-manik. Honeybros juga melayani pemesanan dengan desain khusus. Produk Honeybros bisa dilihat di sini atau di Facebook honeybros.

Bros pita

Pin honeybros

Bros kotak

 

Produk Honeybros dijual dengan harga dikisaran Rp150.000 hingga Rp450.000 per lusin. “Tapi ada juga bros yang harganya Rp24.000 per lusin tapi pembelian minimal 10 lusin. Target pasar kami menengah ke atas,” jelas Diah.

Dalam sebulan produk Honeybros terjual lebih dari 50 lusin. Selama 2015 Diah menjual lebih dari 7.000 bros dan aksesoris hijab lainnya. “Tahun 2015 penjualannya mengalami banyak penurunan karena kompetitornya semakin banyak dan barang yang saya jual mudah ditiru orang lain,” beber Diah.

Karyawan Honeybros sedang mengerjakan pembuatan bros di workshop mereka di Semarang.
Karyawan Honeybros sedang mengerjakan pembuatan bros di workshop mereka di Semarang.

Meski kompetitornya saat ini semakin banyak Diah tak takut kalah bersaing. Diah mengatakan Honeybros memiliki standar produksi dan selalu menjaga kualitas produk sehingga pembeli puas dan tidak pindah ke lain hati.

Diah menambahkan pada tahun 2016 Honeybros fokus membina reseller menjadi agen. Saat ini reseller honeybros tersebar di berbagai wilayah di Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke. “Untuk agen Honeybros sementara ini baru di Sumatera dan Kalimantan,” ujarnya.

2 komentar untuk “Tinggalkan Karier, Diah Sukses Bisnis Aksesoris Hijab”

Komentar ditutup.