Tips Diet Rendah Garam untuk Mengurangi Hipertensi

Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang mematikan di dunia. Hipertensi adalah penyakit dimana kondisi tekanan darah berada pada angka 140/90 mmHg atau lebih. Jika kita tidak menangani penyakit ini dengan baik, dapat menjadi pencetus serangan stroke, penyakit jantung bahkan sampai gagal ginjal.

Macro nutrien yang berperan dalam penyakit hipertensi adalah garam. Asupan garam yang berlebihan dapat memicu terjadinya hipertensi, karena garam didalam pembuluh darah akan mengikat/menyerap air sehingga volume darah meningkat, akibatnya tekanan darah meningkat. Sementara kebutuhan tubuh akan garam hanya dalam jumlah yang kecil yaitu sekitar 2300 mg/hari.

Pada penderita hipertensi dianjurkan untuk mengurangi asupan garam setiap harinya, jumlah garam tentu sesuai dengan tingkatan diet-nya. Tujuan pembatasan asupan garam adalah untuk membantu menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi (tekanan darah tinggi) dan membantu menghilangkan penimbunan garam/air dalam jaringan tubuh (asites atau oedema).

Garam/natrium terdapat dalam bahan makanan alami dan hampir semua bahan makanan sudah mengandung natrium namun dengan kandungan yang berbeda-beda. Kandungan natrium tertinggi rata-rata terdapat pada bahan makanan olahan atau kemasan, untuk itu dianjurkan untuk selalu melihat komposisi zat gizi (natrium/kalium) yang terdapat pada makanan olahan /kemasan.

Kita harus mewaspadai makanan dengan kandungan natrium tinggi yaitu terdapat pada bahan makanan sebagai berikut:

  1. Makanan yang di awetkan dengan garam seperti: ikan asin, telor asin, asinan sayuran dan asinan buah.
  2. Makanan olahan seperti: abon, dendeng, daging asap, kornet dan sejenisnya.
  3. Makanan yang diolah dengan tambahan natrium bicarbonate (soda kue) yang terdapat pada produk kue, biskuit asin dan sejenisnya.
  4. Makanan olahan yang terbuat dari atau dengan tambahan keju, margarin, dan sejenisnya.
  5. Berbagai makanan siap saji dengan kandungan natrium tinggi terdapat pada burger, sosis, pizza, fried chicken. Selain kandungan natriumnya yang tinggi, makanan tersebut juga tidak seimbang nilai gizi nya karena tinggi lemak dan kurang serat dan vitamin.
  6. Berbagai bumbu masak kemasan siap saji seperti; MSG/Vetsin, dan sejenisnya.

Meskipun demikian bagi penderita hipertensi tidak perlu khawatir dan berkecil hati karena masih boleh mengkonsumsi lebih banyak jenis makanan yaitu dengan susunan hidangan menu seimbang yang terdiri dari:

  1. Sumber Carbohydrate terdapat pada nasi, ubi, singkong, jagung, kentang, roti, biskuit , dan produk olahannya.
  2. Sumber Protein, terdiri dari: protein hewani yang terdapat pada berbagai jenis ikan segar, udang, cumi, kepiting, daging sapi, daging kerbau, daging kambing, ayam, telur.
  3. Protein nabati seperti tahu, tempe, kacang kedele, kacang merah, kacang ijo, kacang tanah, dan produk olahannya.
  4. Sumber serat dan vitamin terdapat pada berbagai sayuran segar seperti wortel, bloom kool, buncis, bayam, kangkung, kacang panjang, dan sejenisnya. Buah-buahan seperti pada mangga, jeruk, apel, anggur, kiwi, papaya, semangka, dan sejenisnya.

Selain menu yang seimbang, kita juga harus memperhatikan makanan dengan mengutamakan makanan segar yaitu memasak untuk sekali makan (tidak dianjurkan menghangatkan makanan secara berulang), menjaga agar tubuh cukup cairan, serta melakukan olah raga yang teratur. Penting juga untuk memilih menu dan jenis bahan makanan dengan lebih bervariatif untuk menghindari bosan atau jenuh.

Mengutamakan penggunaan bumbu segar alami seperti bawang merah, bawang putih, lengkuas, jahe, kunyit, salam, sereh, daun jeruk dan sejenisnya hal ini selain sebagai upaya untuk mengurangi penggunaan garam yang berlebih juga dapat menambah aroma dan bumbu yang tajam.

Untuk menghindari rasa jenuh dan bosan dengan makanan rumah, bila sesekali ingin menggunakan produk jadi, pilihlah produk makanan yang rendah garam dengan selalu melihat komposisi kandungan Natrium dan Kalium pada kemasan produk yang akan di gunakan/dikonsumi.

Selamat mencoba semoga sukses untuk hidup dengan pola makan sehat.