Tips Menghafal Al-Qur’an

Saya ingin menghafal Al-Quran, tapi kenapa susah sekali? Saya tidak faham Bahasa Arab, bagaimana cara bisa menghafal al-Qur’an dengan mudah?

Pertanyaan ini mungkin menjadi pertanyaan bagi sebagian orang khususnya yang bukan berasal dari negara Timur Tengah.  Kendala bahasa, waktu, usia yang sudah tidak muda lagi, dan seterusnya mungkin menjadi bagian dari alasan pembenaran untuk tidak menambah hafalan surat kita. Padahal banyak sekali manfaat dari membaca dan menghafal Al-Quran.

Bila anda membaca Al-Qur’an berarti anda memperoleh sepuluh kebaikan untuk setiap huruf yang anda baca. Berarti bila kita membaca Qur’an dan mengulang-ulang karena menghafalkan firman Allah tersebut, berapa kebaikan yang akan kita peroleh?

Al-Qur’an berisi kisah-kisah orang terdahulu dan yang akan datang, mengandung ilmu dunia dan ilmu akhirat, mengandung fakta ilmiah, ilmu alam, ilmu kedokteran, aturan kehidupan, menerangkan bagaimana terjadinya alam, terjadinya manusia, hari kiamat, kehidupan sesudah mati, dsb.

Al-Qur’an lah yang akan menemani kita di saat sakaratul maut, yang akan memberi syafa’at pada masa dimana orang-orang terdekat kita sekalipun tidak akan dapat membantu.

Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya ia akan datang sebagai pemberi syafaat kepada sahabatnya pada hari kiamat. (Hadits riwayat Muslim).

Hadits lain yang berkaitan dengan manfaat membaca Al-Qur’an adalah sebagai berikut,

Dari Buraaidah Al-Aslami, RA, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah, SAW, bersabda, “Siapa yang membaca Al-Qur’an, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari, kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak penah didapatkan di dunia, keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan jubah ini? Dijawab “Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al-Qur’an. “ (Hadits  riwayat Al-Hakim).

Bila kita sudah dapat menjawab mengapa kita perlu menghafal Al-Qur’an yaitu karena manfaatnya yang begitu besar tidak hanya pahala yang diperoleh, atau syafaat kita di akherat, tetapi Al-Qur’an juga merupakan obat bagi setiap nafas kehidupan kita sehari-hari. Lalu mengapa kita masih enggan membaca dan menghafalnya?

Saya sendiri masih dalam proses memperbaiki diri dari hari ke hari, dan dalam menghafal Al-Quran, saya merasakan bahwa lebih mudah bagi saya bila saya membaca huruf-hurufnya, posisi ayatnya,  memahami artinya kata per kata. Oleh karena itu dalam proses menghafal, saya tidak bisa berganti-ganti Al-Qur’an.

Setiap orang dapat saja memiliki metode yang berbeda dalam menghafal Al-Quran, namun ada cara yang bisa kita tiru dari Ir.  Abdud Daim Al Kahil, seorang hafidz Al-Qur’an asal Suriah yang juga seorang peneliti Islam, yaitu:

  1. Mendengarkan bacaan  Qur’an yang dibaca oleh Qari’ dengan tartil berulang kali dalam sehari selama beberapa hari (surat yang sama) supaya lafadznya akrab dalam pendengaran, terutama setelah bangun tidur dan sebelum tidur. Mendengarkan surat dalam Al-Qur’an ini bisa melalui MP3, MP4, tape, DVD, TV, computer, dsb. Menurut beliau, bila anda mendengarkan bacaan Al-Qur’an sambil tidur, akan menambah perbendaharaan Al-Qur’an dalam akal batin anda. Bahkan dari hasil penemuan ilmiah disebutkan bahwa otak melakukan aktivitas yang terkait dengan ilmu, ingatan, dan menyimpan hafalan pada saat tidur. Oleh karena itu para ilmuwan membuat metode inovatif untuk menghafal pada saat tidur.
  2. Memahami, menadaburi, merenungkan makna dari surat yang diperdengarkan. Pahami seluruh alur dari kisah dalam Al-Quran tersebut. Yaitu dengan membaca translasi Al-Qur’an bila tidak memahami Bahasa Arab (kalau perlu Al-Quran yang terjemahannya kata per kata dimana sudah banyak dijual di pasaran).  Apabila ingin memperdalam makna yang terkandung di dalamnya, bisa ditambah dengan membaca tafsirnya.
  3. Mantapkan hafalannya dengan mushaf. Pertama-tama baca surat tersebut secara keseluruhan, tiga atau empat kali. Kemudian bagi surat menjadi beberapa bagian, pahami kaitan satu bagian dengan bagian lain. Baca bagian pertama berulang-ulang hingga hafal dengan baik. Kemudian baca bagian kedua beberapa kali hingga hafal, kemudian bagian ke tiga hingga hafal dengan baik, lalu baca dan hafalkan bagian ke empat. Terakhir baru menyambung bagian-bagian ini dengan membaca dua bagian pertama (bagian pertama dan kedua) beberapa kali hingga hafal, kemudian membaca dua bagian berikutnya (ketiga dan ke empat) hingga hafal. Kemudian baca seluruh bagian (empat-empatnya) dengan menghafal dan dilanjutkan dengan memantapkan hafalannya hingga benar-benar mantap dan kuat. Selanjutnya bila sudah mantap, anda bisa beralih ke bagian lima dari hafalan hingga anda menyelesaikan hafalan satu surat.

Saya sendiri sering keliru dalam menghafal ayat dan urutannya terbalik-balik terutama bila ayatnya sering diulang dan mirip antara ayat yang satu dengan ayat sesudahnya. Ir Al-Kahil memberikan  tips berikut:

Contoh dalam QS An-Naba, ayat 9, 10, 11. Akhir surat ayat 9 adalah berisi kata an-naum (tidur) disebut pertama kali, kemudian ayat 10 al-lail (malam), kemudian ayat 11 an-nahar (siang). Mengapa? Karena tidur bisa dilakukan siang atau malam hari. Baru kemudian menceritakan nikmat malam, kemudian nikmat siang. Penyebutan malam didahulukan daripada siang, karena ia merupakan keadaan asal. Dalam Al-Qur’an kata malam sering disebut dahulu daripada siang.

Bila kita sudah hafal satu surat, untuk mempertahankan hafalan kita adalah mengulang-ulangnya setiap hari walaupun hanya beberapa ayat, dan gunakanlah sebagai bacaan sholat.

Jadikanlah ibadah ini sebagai tabungan akhirat kita, luruskan niat hanya untuk memperoleh ridho Allah, SWT, bukan karena sombong atau karena ingin disebut hafidzoh. In shaa Allah bila niat kita ikhlas karena Allah, SWT, Dia akan memudahkan jalan agar niat itu bisa terwujud. Aamiin YRA.