Tips Mengirim Anak Sekolah ke Luar Negeri

Subhanallah, waktu cepat sekali berlalu, tak terasa anak-anak semakin besar untuk kemudian melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi.

Beberapa waktu lalu, beberapa teman menanyakan kenapa saya mengirim anak-anak saya melanjutkan pendidikan mereka ke negara lain. Dan tiga bulan lalu anak bungsu saya pun melanjutkan pendidikannya ke luar negeri.

Bukannya lebih baik dia sekolah didalam negeri saja, dekat dengan keluarganya? Trus kenapa sekolahnya di negara nonmuslim (istilah untuk negara-negara yang penduduknya  mayoritas bukan beragama islam)? Kenapa tidak dikirim ke negara muslim kalau memang ingin menyekolahkan ke luar negeri? Memang tidak sedih jauh dari anak-anak? tidak kuatir dengan mereka jauh dari pandangan kita? Memang nya pendidikan formal tidak dapat diperoleh di dalam negeri, sampai harus mengirim anak ke luar negeri?

Jawabannya pastilah sedih, kuatir dan lain sebagainya yang pasti dirasakan oleh orang tua yang anak-anak nya melanjutkan sekolah ke luar negeri. Mungkin sulit untuk membiarkan mereka pergi saat pertama mengirim anak-anak kita sekolah di luar negeri dan berharap bahwa mereka akan baik-baik saja begitu jauh dari keluarganya. Untuk itu, setelah anak-anak saya memutuskan untuk belajar di luar negeri, kami pun duduk bersama dan membahas segala sesuatu yang berkenaan dengan belajar di luar negeri.

Melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi adalah idaman generasi masa kini, apakah itu di dalam negeri atau pun di luar negeri. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita. Ini berarti bahwa setiap manusia berhak mendapatkannya dan berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan.

Pendidikan dengan kualitas yang baik akan meningkatkan kualitas generasi muda sehingga mampu menghadapi persaingan global dunia. Bukan saja akan mendapatkan pekerjaan dan gaji yang lebih baik tapi juga mendidik untuk dapat menghadapi dan memecahkan masalah kehidupan, karena pendidikan pada dasarnya memberikan kita pengetahuan bagaimana bersikap, bertutur kata dan mempelajari perkembangan ilmu pengetahuan yang pada akhirnya bisa dimanfaatkan untuk diri sendiri dan banyak orang.

Apakah belajar di negara muslim ataupun di negara nonmuslim tidaklah mengubah akidah seseorang yang memang tulus dalam tujuan yaitu menuntut ilmu dan meraih pendidikan yang kualitasnya lebih baik .  Apalagi bila pendidikan pertama yaitu rumah, dimana anak-anak tumbuh berkembang pertama kali mempunyai dasar keagamaan dan akhlak yang baik, jadi tidak perlu menguatirkan. Karena Allah adalah sebaik-baik penjaga hambaNya yang selalu memohon segala kebaikan dan pertolongan padaNya.

PicsArt_12-28-08.33.03

Nah berikut saya ingin berbagi beberapa tips mengirim anak sekolah ke luar negeri:

1. Pertama-tama, tentu saja kita harus memohon kepada Allah (SWT) untuk keputusan terbaik sebelum kita mengirim mereka.

“Do’a adalah senjata seorang mukmin, tiang agama, dan cahaya langit dan bumi.” (HR Al-Hakim).

Kekuatan Do’a adalah luar biasa, seperti Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam mengatakan:

“Tidak ada yang bisa menghindari keputusan Allah kecuali doa .” (HR Tirmidzi)

2. Mencari tau negara tujuan melalui internet, termasuk sejarahnya, budaya, adat istiadat, hukum, sosial, moral, pakaian dan bahasa. Membaca semua literatur program dan pengalaman siswa yang belajar di luar negeri juga sangat diperlukan.

3. Pada tahun pertama sekolah sebaiknya anak-anak tinggal di asrama/ apartemen yang di kelola pihak universitas. Jika keadaan keuangan kita tidak termasuk cukup untuk menyewa kamar/ apartemen pribadi, mungkin kita dapat menyewa kamar/ apartemen dengan teman sekamar. Tapi kamar pribadi lebih baik untuk kenyamanan anak.

4. Berbicara dengan orang tua yang anak-anaknya sebelumnya telah belajar di luar negeri dan mendengarkan pengalaman dan saran mereka.

5. Jadilah panduan dan mendukung anak kita dengan memberikan mereka informasi yang dia butuhkan sebelum membuat keputusan.

6. Tetap berhubungan dengan anak-anak saat mereka sedang belajar di luar negeri adalah hal penting. Komunikasi yang intens membuat kita selalui berdekatan dengan anak. Biasakan berkomunikasi dengan mereka karena selain mengurangi rasa rindu dengan anak, juga dapat mengontrol kegiatan mereka, memberi masukan dan nasehat bila mereka memiliki masalah dalam belajar dan kehidupan sehari-hari di negara lain.

Komunikasi dapat dilakukan dengan mudah sekarang ini. Melalui ponsel kita mudah berkomunikasi meski terpisah jarak dan waktu. Selain telepon internasional maupun video call, ada banyak aplikasi gratis di smartphone yang lebih nyaman untuk keuangan kita seperti skype, Line, WhatsApp, Facebook, sms, dimana dapat dijangkau dimana pun kita berada.

Tidak dapat dipungkiri, tiga bulan pertama adalah masa-masa sulit beradaptasi dengan lingkungan, budaya dan perbedaan waktu. Anak-anak yang melanjutkan pendidikan ke luar negeri akan belajar lebih mandiri. Mereka harus mengurus segala sesuatu nya sendiri, mulai dari mencuci baju atau perabotan, masak, setrika, mengatur keuangan dan lain-lain.

Selain itu mereka juga harus memiliki disiplin waktu, karena kalau terlambat sedikit bisa ketinggalan kereta, yang berarti bisa telat sampai sekolah atau universitas. Lebih menyadari pentingnya kebersihan diri dan lingkungan dimana tidak dapat membuang sampah sembarangan.

Dituntut bersopan santun saat berbicara dengan teman atau orang lain. Hal ini akan mengasah akhlak mereka untuk lebih baik lagi. Secara tidak langsung inilah pendidikan informal yang mereka peroleh dari negara yang menjadi tempat belajar mereka.

Disamping itu anak akan menjadi lebih dewasa, memperoleh wawasan yang luas, mempelajari bahasa asing, budaya, tradisi yang baru serta dapat menjalin persahabatan dengan teman dari seluruh dunia.

Untuk itu ini beberapa tips yang bisa dilakukan orang tua untuk membantu anak dalam menjalani kehidupannya saat belajar di luar negeri.

  • Mengajari anak-anak kita bertanggung jawab dalam mengelola keuangan dapat dimulai sejak dini atau sebelum keberangkatan. Misalnya bagaimana mengelola pengeluaran dan menghindari pemakaian yang ceroboh. Ajarkan anak kita untuk mengambil uang dari ATM sesuai kebutuhan.
  • Diskusikan tanggung jawab keuangan, sosial dan akademik dengan anak-anak kita. Hal ini akan memberikan tanggung jawab anak untuk menyelesaikan masalah sendiri selama berada di luar negeri dan mengambil langkah diperlukan. Biarkan anak-anak kita membahas setiap masalah yang mereka hadapi dan memberikan kebebasan untuk membuat keputusan yang tepat. Kita sebagai orang tua memberikan masukan dan pandangan.
  • Sebagai seorang muslim, makanan halal merupakan perhatian utama. Meskipun salah satu perbedaan yang paling menarik antar negara adalah makanan, tentu saja kita ingin memastikan bahwa anak-anak kita makan dengan baik dan halal selama di luar negeri.
  • Tanyakan teman-teman yang sudah tinggal di sana atau yang pernah tinggal di negara tempat anak kita akan menuntut ilmu, misalnya di mana kita dapat membeli makanan halal. Makanan matang yang halal dan dikemas adalah pilihan terbaik, karena tertutup dan praktis . Jangan lupa untuk memberitahu mereka untuk memeriksa tanggal kadaluarsa saat membeli makanan siap saji.
  • Pastikan anak-anak kita merasa aman dan nyaman di lingkungan belajarnya dan ingatkan mereka untuk berdoa dan membaca doa dan dzikir di pagi dan sore hari. Memberitahu mereka untuk menghindari demonstrasi politik atau sejenisnya. Gunakan transportasi umum yang biasa di pakai umum.
  • Mengunjungi anak-anak setelah mereka berada di luar negeri sekali waktu untuk memeriksa kebutuhan mereka dan menemani sejenak akan membuat anak-anak bahagia karena perhatian orang tuanya.

Semoga Allah Subhanallah wa Ta’ala melindungi anak-anak kita dimanapun mereka berada dan mereka tetap aman. Sebagai orang tua tentu saja berharap dan berdoa agar anak-anak kita berhasil dalam studi dan pendidikan mereka. Allahumma Aamiin.

PicsArt_12-28-07.26.36