Yuk Kenali Gejala Gangguan Jiwa

Menjaga kesehatan jiwa sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Meski mengidentifikasikan gangguan kesehatan jiwa terutama gangguan jiwa ringan tak semudah mengenali sakit fisik, kita bisa secara mandiri mengenali tanda-tanda awal gangguan jiwa yang mungkin muncul pada diri kita. Yuk kenali gejala gangguan jiwa.

Pada 10 Oktober lalu diperingati sebagai Hari Kesehatan Jiwa Dunia. Tema yang diangkat pada peringatan tahun ini adalah Dignity in Mental Health (martabat dalam kesehatan jiwa). Lalu apa itu kesehatan jiwa dan apa pentingnya menjaga kesehatan jiwa? Bagaimana mengenali gejala gangguan jiwa?

Pengajar muda di Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, dr Irwan Supriyanto Ph.D, mengungkapkan kesehatan jiwa merupakan kondisi kesehatan yang mencakup kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial. Kesehatan jiwa akan memengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan maupun merespons berbagai peristiwa dalam hidup.

Irwan menambahkan kesehatan jiwa juga akan menentukan bagaimana cara seseorang menangani stres, berhubungan dengan orang lain, dan membuat keputusan. Berdasarkan definisi ini gangguan jiwa bukan hanya mereka yang disebut “gila”. Namun ketika menyebut gangguan jiwa, orang biasanya mengasosiasikannya dengan gelandangan yang sering berbicara sendiri dan seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri. Sebagian yang lain akan membayangkan orang-orang dengan perilaku tidak wajar atau tidak manusiawi, mereka yang membunuh dengan kejam, pelaku kejahatan seksual pada anak-anak, dan lain sebagainya.

Menurut Irwan stigma negatif gangguan jiwa seperti itulah yang menjadi penghalang utama masyarakat pada umumnya untuk mengetahui atau memelajari lebih banyak mengenai kesehatan jiwa. “Hal ini pula yang akhirnya menjadi penghalang bagi para penderita gangguan jiwa untuk bisa mendapatkan penanganan medis yang tepat,” ujarnya kepada aMuslima.

Oleh karena itu akan lebih baik mengenali gangguan jiwa sejak dini agar bisa segera tertangani. Irwan mengatakan penderita gangguan jiwa apabila tidak mendapatkan penanganan yang tepat akan kehilangan kapasitas kerja dan produktivitasnya dan menimbulkan beban bagi keluarga baik secara emosional dan finansial.

Dia menambahkan pada kasus ekstrim penderita gangguan jiwa bisa membebani masyarakat karena sebagian gangguan jiwa merupakan gangguan kronis yang membutuhkan penanganan dan pengobatan dalam jangka panjang. Jika itu terjadi gangguan jiwa akan membebani pembiayaan kesehatan bagi pemerintah.

Irwan menyebut ada dua macam gangguan jiwa yaitu gangguan jiwa berat dan ringan. Gangguan jiwa berat menyebabkan penderitanya terpisah dari realitas dan berperilaku tidak wajar sedangkan gangguan jiwa ringan hanya memengaruhi cara berpikir, emosi, dan cara penderitanya menghadapi stres.

Gangguan jiwa berat sangat mudah dikenali, namun tidak demikian halnya dengan gangguan jiwa ringan. Menurut Irwan berikut gejala adanya gangguan jiwa :

1. Makan atau tidur yang berlebihan atau berkurang sama sekali

2. Menarik diri dari pergaulan dan aktivitas sehari-hari

3. Merasa selalu lelah dan tidak mempunyai tenaga

4. Merasa perasaan menumpul atau seperti tidak ada lagi yang berharga

5. Rasa sakit, nyeri, atau tidak nyaman yang sulit dilokalisasi

6. Merasa putus asa atau tidak punya harapan

7. Merasa bingung, mudah lupa, mudah marah atau tersinggung, cemas, atau ketakutan

8. Mendadak mudah marah atau bertengkar dengan teman atau anggota keluarga

9. Mood yang mudah berubah sehingga mengganggu hubungan sosial

10. Mendengar suara-suara atau mempercayai hal-hal yang tidak benar

11. Ingin menyakiti diri sendiri atau bahkan memiliki pikiran bunuh diri

12. Tidak mampu melakukan kegiatan sehari-hari dengan baik

Dengan mengenali gejala awal gangguan jiwa sejak dini, kita bisa menjaga kesehatan jiwa untuk hidup yang lebih baik. Salam sehat jiwa.