Anak-Anak Membutuhkan Cinta

Banyaknya fenomena kejadian yang menyimpang di sekitar kita, baik itu di kehidupan pergaulan sekolah maupun luar sekolah, membuat banyak orang tua mengelus dada, dan menjadikan setiap orang tua harus lebih mawas diri dan terus banyak berdoa untuk perkembangan dan tumbuh kembang anak. Di dalam kitab suci Al-Qur’an, Allah (SWT) sudah mengingatkan,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu”. (At-Tahrim: 6)

Dan di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

“Setiap di antara kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban”

Apa saja yang sudah kita berikan dan lakukan untuk perkembangan juga lingkungan yang sehat bagi anak-anak kita?  Pendidikan agama serta pengetahuan tentang kehidupan di luar lingkungan keluarga tanpa kita sadari merupakan bekal hidup anak-anak kita.

Ibu adalah madrasah, sekolah bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, mulailah memberikan pemahaman tentang agama, tentang  laki-laki dan perempuan, ini baik untuk dijadikan contoh dan itu sangat tidak baik dijadikan teladan, dst. Apa peran orang tua dalam kehidupan anaknya ketika masih bayi, di bawah usia lima tahun, usia sekolah, menginjak remaja bahkan tumbuh dewasa. Waktu bagi orang tua tidak akan pernah habis untuk tidak mendampingi putra putrinya.

Lingkungan keluarga punya peran terbesar dalam memberikan contoh bagi anak-anak. Jadikan rutinitas sholat , mengaji , belajar sebagai peluang pembelajaran untuk anak di rumah. Banyak hal yang bisa dijadikan topik untuk berdialog dengan anak-anak kita. Kehangatan keluarga, kedekatan keluarga, suasana religius sebuah keluarga dapat memberikan dampak positif bagi anak-anak.

Jangan pernah lupa untuk anak laki-laki kita, anak perempuan kita, memberikan perhatian yang maksimal, baik dalam bentuk pelukan, menemani belajar, membuka komunikasi kepada mereka. Terkadang kita lupa, bahwa anak-anak kita mulai beranjak dewasa. Jangan pernah lupa ketika anak-anak kita masih kecil, biasakan memberikan kehangatan kepada mereka, agar mereka tidak pernah merasakan kurang perhatian yang akibatnya akan menimbulkan “ruang hampa” sehingga mencari pelarian di luar rumah.

Tanpa disadari, ketika kita melihat seorang anak yang begitu manjanya pada orang lain padahal orang tersebut bukan bagian dari keluarga, membuat kita risih atau melihat kelainan pada seorang anak ketika memiliki perasaan terhadap sesama jenis. Bagaimana anak-anak tersebut dalam lingkungan keluarganya? Salahkah anak-anak itu? Kemanakah kita sebagai orang tuanya?

Anak-anak membutuhkan cinta, terutama ketika mereka tidak layak mendapatkannya. – Harold Hulbert