Cara Menggunakan dan Manfaat Siwak

Selama kita dalam keadaan berihram di waktu menjalankan ibadah haji atau umroh, kita dilarang melakukan beberapa hal diantaranya menggunakan wangi-wangian termasuk menggunakan pasta gigi yang umum dipakai sehari-hari. Memang ada sebagian ulama (antara lain Mufti Abdurrahman Ibn Yusuf) yang mengatakan bahwa menggunakan pasta gigi yang tidak mengandung terlalu banyak wewangian atau memiliki rasa mint itu diperbolehkan, akan tetapi memakai siwak itu lebih utama.

Meskipun terdapat perbedaan pendapat, sebagai bentuk kehati-hatian saya memilih tidak menggunakan pasta gigi umum dan lebih baik menggunakan siwak ketika saya sudah berniat untuk berihram. Jujur saja, selama tinggal di Saudi saya belum pernah mencoba menggunakan siwak karena tidak terbiasa dan merasa tidak bersih saat menyikat gigi hingga akhirnya saya harus menggunakannya saat berhaji beberapa waktu lalu. Waktu saya coba siwak ini, saya asal saja menyikat gigi persis seperti memegang sikat gigi, dengan permukaan kulit kayu siwak dan saya tidak mencari tahu cara memakainya. Ini yang namanya malu bertanya sesat di jalan!

Ternyata cara menggunakan siwak atau miswak itu menurut herbal educator adalah dengan merendam akar siwak dalam air (atau air mawar) selama beberapa jam untuk melembutkan serat alaminya. Kemudian mengupas beberapa centimeter dari ujung akar, dengan lembut dikunyah hingga serat-seratnya terpisah dan akar menjadi seperti sikat. Bersihkan gigi dengan menggosok siwak atau miswak ke atas dan ke bawah seperti bila kita menggunakan sikat gigi biasa. Ketika serat-serat sudah terlalu sering dipakai dan mulai rusak, tinggal potong ujung siwak tersebut dan mengupas lagi akar siwak membentuk sikat yang baru.

Mengutip dari buku Healing with Medicine of the Prophet, Salallahu ‘Alaihi Wassalam, oleh Imam Ibn Qayyim Al-Jauziyah, jenis siwak yang terbaik adalah dari akar pohon Arak atau salvadora persica dan kita tidak boleh menggunakan sembarang pohon karena dikhawatirkan pohon tersebut beracun. Di samping itu siwak sebaiknya digunakan secukupnya karena bila berlebihan bisa menyebabkan hilangnya lapisan gigi dan dengan demikian gigi akan menjadi rentan.

Beberapa hadits sahih Rasulullah SAW tentang sunnah menggunakan siwak,

Dari Abu Huroiroh radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Seandainya tidak memberatkan umatku, sungguh aku akan memerintahkan mereka bersiwak setiap hendak menunaikan shalat.” (HR. Bukhari)

Dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu berkata,

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa apabila hendak shalat malam (tahajjud), beliau membersihkan mulutnya dengan siwak.” (Muttafaqun ‘alaihi, HR. Bukhari dan Muslim)

“Bersiwak itu akan membuat mulut bersih dan diridhoi oleh Allah.” (Diriwayatkan oleh Bukhari [no.27] tanpa sanad.

7 Manfaat Siwak adalah untuk:

  1. Membersihkan gigi
  2. Memperkuat gusi dan akar-akar gigi
  3. Mencegah plak dan gigi berlubang
  4. Memberikan napas harum
  5. Menjernihkan suara dan pikiran
  6. Memperkuat nafsu makan
  7. Menjaga kesehatan perut dan membantu proses pencernaan

Begitu banyak manfaat siwak hingga terdapat hadist yang membolehkan menggunakan siwak bagi mereka yang berpuasa karena selain manfaatnya namun juga diridhoi Allah, membahagiakan malaikat, dan memperbanyak amal yang baik.

Wallahu a’lam