Manisnya Bisnis Kuliner Rumahan

Menjadi seorang ibu rumah tangga biasanya tak jauh jauh dari urusan dapur. Jika mau berkreasi dan berusaha, aktivitas memasak di dapur rumah bisa menjadi ladang penghasilan bagi ibu rumah tangga. Seperti yang dilakukan Anita Yulianti dan Lusi Dewi Ariyani.

Kedua perempuan tersebut sama-sama ibu rumah tangga dan menjalankan bisnis kuliner rumahan. Sejak empat tahun lalu Anita menekuni usaha nugget sayuran, baby cookies dan aneka cake. Sementara Lusi menggeluti bisnis makaroni schotel dan aneka puding sejak lima tahun lalu. Keduanya sama-sama menjalankan bisnis kuliner rumahan berbasis made by order atau membuat sesuai pesanan.

Baby cookies berlabel Foodie Fati buatan Anita.
Baby cookies berlabel Foodie Fati buatan Anita.

Sejak awal Anita memiliki konsep yang jelas terhadap produk yang dibuat dan dijualnya sehingga produknya memiliki ciri khas. Dia memilih konsep makanan sehat yang menjadi keunggulan serta ciri khas dari produknya yang berlabel Foodie Fati.

Ibu satu putri ini bercerita produk pertama yang dijualnya adalah nugget sayuran. “Awalnya hanya ingin membuat makanan sehat untuk anak saya. Lalu mencoba resep nugget sayur dan setelah jadi saya posting foto nuggetnya di Facebook. Ternyata ada yang pesan,” ujar Anita kepada indo.amuslima.

Nugget sayuran Foodie Fati.
Nugget sayuran home made berlabel Foodie Fati.

Awalnya Anita mengaku tidak percaya diri menjual nugget hasil karyanya. Namun adiknya meyakinkan Anita bahwa nugget buatannya enak dan layak dijual. Anita pun memberanikan diri menjual nugget buatannya dan memulai bisnis kuliner rumahan yang bertahan hingga sekarang.

Anita mengaku di awal memulai usaha rasa nuggetnya berubah-ubah karena masih mencoba sejumlah resep hingga akhirnya menemukan resep nugget yang pas. Nugget buatan Anita selain memiliki keunggulan bersayur juga tanpa micin dan pengawet. Rasa nuggetnya bervariasi antara lain ayam wortel, ayam brokoli, ayam keju, ayam jagung keju, ayam pedas serta nugget tuna dengan varian rasa yang sama dengan nugget ayam.

“Kata orang-orang nuggetnya empuk dan gurih. Varian rasanya juga cukup banyak, jadi kalau bosen rasa yang satu bisa pilih rasa yang lain. Di awal memulai usaha hampir setiap hari saya mendapatkan pesanan nugget karena saat itu belum banyak yang menjual nugget sayuran home made,” kata Anita.

Usaha Anita berkembang cukup pesat. Tak hanya melayani pesanan dari dalam kota, Anita juga membuat pesanan nugget yang dikirim ke Bandung dan Jakarta. Dari jualan nugget Anita bisa mendapatkan penghasilan yang lumayan besar hingga bisa membiayai pembangunan tambahan kamar dirumahnya. Baginya bisnis rumahan ini selain bisa menambah penghasilan keluarga dan tetap bisa dekat dengan anak juga membuatnya bebas berkreasi dengan produk yang dijualnya.

Fancy cookiea buatan Anita.
Fancy cookies buatan Anita.

Sukses dengan penjualan nugget, Anita berkreasi dengan membuat produk lain seperti baby cookies untuk bayi 8 bulan ke atas dengan varian rasa yang beragam. Dalam pembuatan baby cookies Anita tidak menggunakan gula dan garam. Pelanggan juga bisa memesan cookies tanpa telur jika bayinya alergi telur. Anita juga membuat fancy cookies dan aneka cake dan muffin dari ubi, labu dan kentang.

Sementara Lusi mengaku memulai bisnis kuliner karena dorongan keluarga dan teman-temannya yang menyukai masakan buatannya. “Saya memang hobi memasak lalu dapat dorongan dari orang-orang agar saya menerima pesanan. Akhirnya saya mencoba usaha kuliner rumahan berdasarkan pesanan,” kata Lusi.

Makaroni schotel buatan Lusi.
Makaroni schotel buatan Lusi.

Lusi memilih menekuni bisnis makaroni schotel dan aneka puding. Makaroni schotel buatannya bisa dipesan sesuai ukuran yang diinginkan pelanggan, ada yang cup kecil, tanggung dan besar. Sementara varian rasa dan isian puding antara lain coklat kelapa muda, lychee strawberry, tape ketan, blueberry, dan isian lain sesuai permintaan.

Puding coklat kelapa muda.
Puding coklat kelapa muda.

Lusi mengaku order kebanyakan dari teman-teman pengajian, tetangga, saudara dan teman-teman kantor suaminya. Namun ada juga pesanan dari umum. “Mereka biasanya pesan untuk acara arisan, pengajian, rapat, hantaran. Tapi banyak juga yang hanya untuk dinikmati sendiri,” ujar Lusi.