Siapkan Keuangan Masa Depan

Pernahkah Anda mendengar cerita seorang istri yang ditinggal suaminya karena meninggal, perceraian, menikah lagi,  atau suami yang sakit dan tidak mampu menafkahi kebutuhan keluarganya lagi, kemudian istri tidak siap? Istri masih menyewa rumah, belum memiliki investasi atau pekerjaan yang mapan, belum menyiapkan keuangan masa depan, dan sebagainya? Apabila istri bekerja dan memiliki penghasilan sendiri paling tidak urusan finansial sudah sedikit terbantu, namun bila istri tidak bekerja dan tidak memiliki penghasilan sendiri, darimana dia dapat menghidupi dirinya dan keluarganya setelah suami tidak bisa lagi memberi nafkah? Allah SWT memang Maha Pemberi Rizki, kita yang beriman tentu saja tidak boleh meragukan hal ini. Tapi usaha juga tetap diperlukan bukan?

Menurut Suze Orman dalam Women and Money, realita berikut sudah menjadi hal yang umum:

  1. Meningkatnya tingkat perceraian. Berlaku untuk semua kalangan, tua muda, kaya miskin, masyarakat perkotaan maupun pedesaan.
  2. Stay home mum, dimana keuangan keluarga dipegang oleh suami. Istri mendapat uang belanja setiap minggu atau setiap bulan, namun keputusan keuangan tetap berada di tangan suami.
  3. Kenyataan bahwa usia hidup wanita 6 kali lebih lama dibanding laki-laki.
  4. Harapan hidup manusia modern yang lebih panjang dibanding orang tuanya atau kakek neneknya.

Lalu bagaimana kita menyikapi fakta di atas? Artinya wanita harus menyiapkan keuangan masa depan dari sekarang. Banyak waktu yang bisa kita gunakan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kualitas diri kita. Mengutip dari Robert T. Kiyosaki, pendiri Rich Dad’s organization dan penulis banyak buku best seller diantaranya adalah Rich Dad Poor Dad, bahwa banyak orang lebih menghargai atau menilai uang lebih tinggi dibandingkan waktu. Orang mau belanja di toko kelontong demi menghemat lima ribu atau lima belas ribu rupiah tapi oke saja menghabiskan waktu berjam-jam di toko itu tanpa merasa rugi.

Apabila Anda belum menikah atau sudah menikah namun belum memiliki penghasilan, cobalah untuk mencari peluang usaha sendiri. Saya tidak akan membicarakan wanita bekerja di sini, karena wanita yang tidak bekerja atau ibu rumah tangga umumnya lebih sering terlena dengan kehidupannya yang nyaman/ comfort zone. Terlena dengan kehidupan rutinitas mengurus anak dan suami, menentukan menu makanan, memasak, membersihkan rumah (bila tidak memiliki khodimat), mengantarkan anak pulang pergi sekolah. Sebagai ibu yang tidak berkerja di luar rumah, berusahalah untuk selalu tetap up to date dengan perkembangan di sekitar Anda. Cobalah wirausaha walaupun hanya dilakukan dari rumah bila tidak memungkinkan untuk bekerja di luar rumah.

Banyak hal yang bisa dilakukan oleh wanita di rumah. Bila Anda memiliki kemampuan mengajar, Anda bisa menerima anak-anak kursus pelajaran di rumah. Bila Anda memiliki hobi, kembangkanlah hobi Anda, siapa tahu suatu saat hobi ini bisa menjadi sumber rezeki Anda di masa datang. Sekarang adalah era dimana informasi mudah didapat. Bila Anda memiliki/menyewa computer dan internet, Anda bisa mencari informasi cara membuat kue/lauk, menjahit, kerajinan tangan, menulis, melukis, membuat blog, berdagang, merawat binatang, menggambar, merajut, dan sebagainya. Bila Anda tidak memiliki akses internet di rumah, mungkin Anda bisa membeli buku atau majalah yang dapat memperluas pengetahuan atau bakat Anda.

Jangan jadikan alasan sulit keluar rumah dan membeli buku di luar untuk menambah keterampilan baru, paling tidak Anda bisa kan berinteraksi dengan kawan-kawan saling bertukar resep makanan, saling mengajarkan ilmu yang dimiliki, dan bertukar informasi. Siapa tahu mereka bisa memberi inspirasi kepada Anda untuk melakukan sesuatu sebagai tambahan pengetahuan untuk usaha. Bisa jadi ilmu ini  bisa menjadi andalan keuangan Anda di masa depan. Semua itu harus terus dikembangkan. Tidak ada istilahnya sia-sia untuk ilmu yang bermanfaat, walaupun nampaknya sekarang belum ada manfaatnya.

Kita tidak tahu kalau dengan kemauan belajar menjahit setahun lalu, akan membantu usaha membuat boneka atau kreasi jilbab hari ini. Kita tidak tahu kalau kursus menghias kue ulang tahun hari ini akan menyelamatkan keuangan keluarga di masa depan. Kita tidak tahu kalau kursus keuangan syariah tahun lalu dapat menjadikan kita ahli dalam mengelola investasi kita saat ini. Kita tidak tahu kalau belajar membaca Al-Quran kita  waktu kecil bisa menjadi tabungan akherat dengan mengajarkan anak-anak kita maupun anak-anak tetangga hari ini.

Banyak wanita yang menghabiskan waktunya setiap hari untuk berbelanja, sering keluar makan-makan dengan teman-teman, kumpul-kumpul bercanda berjam-jam tanpa menyadari bahwa waktu mereka sangat bernilai. Silaturahim memang sangat diperlukan, tapi perhatikan pula waktu yang sudah Anda luangkan hari itu. Bila Anda hobi berbelanja, manfaatkan hobi Anda dengan mulai berdagang, menawarkan barang-barang yang dibutuhkan orang-orang  di sekitar Anda. Bila Anda hobi makan di luar, mulailah mencoba membuat makanan serupa di rumah dan menerima pesanan makanan dari teman-teman.

Menurut Robert T. Kiyosaki, orang-orang yang merasa malu belajar sales atau berjualan, tidak mau belajar sesuatu yang baru, takut dagangannya tidak laku, takut ditolak, takut rugi, mereka itu telah menghalangi dirinya sendiri untuk sukses dan menjadi kaya. Tidak ada pengusaha sukses yang tidak melalui masa-masa gagal, tidak ada seorang juara tenis ataupun olah raga lainnya yang selalu menang di setiap pertandingan. Semua usaha itu seperti belajar naik sepeda, jatuh bangun, jatuh bangun, sebelum dapat mengontrol keseimbangan sepedanya dan mengayuh untuk maju dengan jarak yang jauh.

Mulailah dari sekarang untuk belajar berinvestasi, wirausaha, walaupun hasilnya mungkin belum bisa dinikmati sekarang. Bila Anda belum memiliki tabungan yang cukup, mulailah dari sekarang untuk lebih disiplin menyisihkan uang belanja atau penghasilan Anda per bulan walaupun misalnya hanya Rp 500 ribu per bulan. Coba hitung berapa tabungan Anda dalam waktu 1 tahun? Jangan biarkan uang Anda mengendap di bank tanpa memanfaatkannya dengan investasi yang lebih berharga. Bila belum memiliki persiapan keahlian atau keuangan masa depan, mulailah dari sekarang.

Tunggu apa lagi? Take action!

2 komentar untuk “Siapkan Keuangan Masa Depan”

Komentar ditutup.