Sejak kecil saya sering menonton TV acara peringatan Nuzulul Qur’an atau hari turunnya Al-Qur’an yaitu setiap tanggal 17 Ramadhan. Hingga saya dewasa, tanggal itu masih ingat dalam benak saya. Namun benarkah Al-Qur’an itu turun di tanggal 17 Ramadhan? Sementara Saudi tidak pernah merayakan hari turunnya Al-Qur’an.
Mengutip dari tulisan Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc, yang menjelaskan bahwa tidak ada kesepakatan Al-Qur’an itu diturunkan pada tanggal 17, yang ada adalah bahwa Al-Qur’an itu diturunkan pada malam yang diberkahi, pada Bulan Ramadhan, atau di malam Lailatul Qadar (sepuluh hari terakhir di Bulan Ramadhan).
Hal ini disebutkan dalam kitab suci Al-Qur’an,
1. Al-Qur’an turun pada malam yang diberkahi.
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi” (QS. Ad Dukhon: 3).
Malam yang diberkahi yang dimaksud di sini adalah Lailatul Qadar yang terdapat di Bulan Ramadhan.
2. Al Qur’an diturunkan di Bulan Ramadhan,
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran ” (QS. Al Baqarah: 185).
3. Al-Qur’an diturunkan berangsur-angsur selama 23 tahun.
Ibnu ‘Abbas berkata,
أنزل الله القرآن جملة واحدة من اللوح المحفوظ إلى بيت العِزّة من السماء الدنيا، ثم نزل
مفصلا بحسب الوقائع في ثلاث وعشرين سنة على رسول الله صلى الله عليه وسلم
“Al Qur’an secara keseluruhan diturunkan dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah di langit dunia. Lalu diturunkan berangsur-angsur kepada Rasul -shallallahu ‘alaihi wa sallam- sesuai dengan peristiwa-peristiwa dalam jangka waktu 23 tahun.” (HR. Thobari, An Nasai dalam Sunanul Kubro, Al Hakim dalam Mustadroknya, Al Baihaqi dalam Dalailun Nubuwwah. Hadits ini dishahihkan oleh Al Hakim dan disetujui oleh Adz Dzahabi. Ibnu Hajar pun menyetujui sebagaimana dalam Al Fath, 4: 9).
4. Al-Qur’an turun di malam Lailatul Qadar
Syaikh As Sa’di rahimahullah berkata, “Allah itu menjadikan permulaan turunnya Al Qur’an adalah di bulan Ramadhan di malam Lailatul Qadar.” (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 931).
