Jangan Menangis, Bunda…

Warna-warna pelangi itu begitu indah
Tapi, mengapa aku tak bisa menikmatinya?
Teman-teman begitu baik
Namun, mengapa aku tak bisa merasakannya?
Ada apa denganku bunda?

Aku memang tidak bisa diam
Berlari kesana kemari tanpa mengenal lelah
Dan tanpa tujuan
Karena terkadang aku merasa tidak nyaman dengan sekelilingku

Aku juga suka melompat-lompat
Seperti mencari-cari sesuatu dan ingin tahu sesuatu
Tapi aku tak mengerti apa yang menjadi keinginanku
Yang aku tahu, aku hanya ingin bergerak dan terus bergerak

Kalau ingin sesuatu, aku lebih suka menunjuk
Atau langsung mengambilnya
Dan bahkan berteriak-teriak sendiri
Karena aku pun tidak tahu bentuk bunyi seperti apa yang keluar
Dari mulut mungilku

Mereka bilang, aku anak autis
Aku anak aneh
Aku anak berkebutuhan khusus
Kalau saja engkau tahu,
Aku pun merasa aneh dengan diriku sendiri
Bukan hanya engkau…

Ada yang bilang aku seperti ini karena efek obat,
Efek makanan, lingkungan, gen
Dan lain sebagainya
Aku tetap tak mengerti semua itu, Bun…
Yang aku tahu
Aku adalah buah cinta kasih ayah dan bunda

Aku juga tahu,
Ayah dan bunda sudah bersusah payah mendidikku
Membesarkanku dengan penuh kasih sayang
Memberikan yang terbaik yang dimiliki oleh kalian
Sampai-sampai bunda sering bingung tak tahu lagi harus bagaimana
Agar aku bisa menjadi anak yang normal seperti yang lainnya

Bunda…
Bunda jangan sedih yaa…
Aku mungkin memang berbeda dari yang lain
Dan bukan aku saja bun,
Masih banyak anak-anak lainnya yang seperti aku

Bunda,
Jangan menangis ya…
Seringkali aku melihat bunda berderai dalam tengadahnya
Di tengah malam yang kelam
Seringkali bunda berusaha menyimpan rasa lelah yang tak berkesudahan
Menghapus airmata yang tanpa disadari telah merebak
di tengah gunjingan dan cercaan

Bunda sayang…
Aku mohon bunda jangan menyalahkan siapa-siapa ya bun…
Apalagi sampai menyalahkan Tuhan,
Juga menyesalinya.
Karena Tuhan tak pernah salah
Aku, aku akan menerima semua ini
Meskipun ini semua juga berat buatku

Bagiku,
Ayah dan bunda adalah manusia teristimewa
Bahkan teristimewa di mata Tuhan
Hingga mempercayakan aku,
Anak yang istimewa ini kepada kalian

Tanpa bunda, aku tak kan ada
Tanpa bunda, aku bukan siapa-siapa
Tanpa bunda, aku tak kan jadi apa-apa

Teruslah bersamaku, Bunda…
Peluk aku…
Bimbing aku…
Berilah aku ketentraman dan kenyamanan

Yakinlah, Bunda…
Percayalah…
Ketika Allah menciptakanku dengan segala kekurangannya,
Dia juga pasti tak akan lupa menitipkan kelebihan padaku
Maka bantulah aku menuju kelebihanku itu
Bantu aku mencapai apa yang menjadi keistimewaanku
Sudah banyak mereka yang sepertiku ini,
Menjadi dokter, insinyur, pelukis,
Musisi, ilmuwan, artis, dan lainnya

Satu pintaku bunda,
Buat aku menjadi anak yang mengenal siapa Rabbku
Jadikan aku anak yang bersyukur dengan kondisiku ini,
Juga bersyukur menjadi bagian dari kalian
Suatu saat nanti aku akan buat ayah dan bunda bangga padaku
Memiliki aku,
Anak yang spesial
Dan teristimewa

***

Jeddah, 4 Agustus 2016

*sebuah ungkapan hati untuk anak-anak berkebutuhan khusus
dan berjuta penghargaan yang luar biasa buat para orang tua hebat

2 komentar untuk “Jangan Menangis, Bunda…”

Komentar ditutup.