Peyek Kacang dan Wedang Ronde Menu Favorit

Siapa sangka para pengunjung event charity bertema “Starting with the neighborhood before the actual housing” ini menyukai makanan khas Indonesia peyek kacang dan wedang ronde. Untuk pertama kalinya Indonesia berpartisipasi dalam event charity dan lelang yang diselenggarakan oleh Jeddah Neighborhood Organization pada Rabu malam 22 Maret, di Rawasi Hotel, Rawdah Dist. Jeddah.

Acara yang dihadiri khusus wanita yang tinggal di Jeddah dari berbagai negara ini bertujuan agar mereka saling mengenal berbagai budaya dan prinsip masing-masing negara sehingga dapat hidup bersama dalam kehidupan bertetangga atau bermasyrakat dimana mereka tinggal.

Stand Indonesia memperkenalkan batik lengkap dengan alat membatik serta tungku, wajan, dan cantingnya. Di samping itu Indonesia juga menyajikan hidangan khas tanah air seperti nasi tumpeng dengan lauk pauknya, jajanan  pasar seperti kue lumpur, risoles, pastel, dadar gulung, onde-onde dan tidak lupa diperkenalkan juga wedang jahe ronde.

Indo.amuslima sempat bertandang di stand Indonesia, dimana mereka banyak yang heran dengan nasi yang bisa dibentuk tiga tingkat seperti cake pesta. Mereka juga menyukai peyek kacang dan  wedang ronde karena rasa yang berbeda dengan minuman hangat yang disediakan negara lain yang umumnya berupa teh dan kopi. Apalagi wedang ronde ini dilengkapi dengan roti dan kacang tanah.

Orang-orang Arab banyak yang menyukai jajanan pastel karena mirip samosa Arab (berbentuk segi tiga), risoles, dan kue lumpur. Para pengunjung silih berganti memadati stand Indonesia bahkan ada yang kembali lagi untuk mengambil peyek kacang atau jajanan lain.

Stand Indonesia

Zulfah Nahdliyati, istri konjen KJRI Jeddah mengatakan kepada Indo.aMuslima diperkirakan sebanyak 2500 tiket seharga 100 Saudi Riyal habis terjual.  25 negara yang sebagian besar adalah dari perwakilan masing-masing konsulat berpartisipasi dengan membuka stand khusus promosi makanan, pakaian tradisional, hiasan khas, serta pertunjukan menarik seperti tari-tarian atau acara tradisional yang spesial. Indonesia menampilkan fashion show pakaian daerah yaitu kebaya dengan sarung tenun dan songket, serta tari Gemu Famire.

Tarian yang disajikan Indonesia

Sebagian besar negara yang berpartisipasi dari kawasan Timur Tengah dan Afrika seperti Saudi Arabia (sebagai tuan rumah), Uni Emirates Arab, Qatar, Jordan, Yaman, Lebanon, Palestina, Mesir, Aljazair, Maroko, Mali, Sudan, dan lain-lain. Selain Indonesia ada juga stand dari  Pakistan,  India, dan Turki. Dalam event itu Indonesia menjadi satu-satunya negara yang mendapatkan kehormatan berpidato memperkenalkan diri dan mempromosikan tentang kebudayaan Indonesia.

Istri Konjen KJRI Jeddah, Zulfah Nahdliyati, saat berpidato mempromosikan tentang Indonesia.

Dalam pidato singkatnya Zulfah mengapresiasi panitia karena mengikutsertakan Indonesia dalam event ini. Zulfah juga mengajak para pengunjung untuk mengenal lebih jauh mengenai Indonesia dan berkunjung ke Indonesia mengikuti jejak Raja Arab Saudi, Raja Salman yang mengunjungi Indonesia dalam periode waktu yang cukup lama.

Stand Uni Emirate Arab

 

Stand salah satu negara Afrika

Disamping pameran dan pertunjukan, juga ada meja khusus yang menjual aneka abaya dan accessories dari designer Princess Dimah serta souvenir khas Arab yang dibuat oleh Sheysla, yaitu organisasi yang bergerak di bidang pemberdayaan wanita janda dan anak-anak perempuan yatim piatu agar dapat mandiri. Serta stand/studio khusus fotografi bila ingin berbusana Arab atau busana lain dari Suzanne Baaghil, fotografer wanita pertama di Saudi.

Semoga nama Indonesia semakin harum di luar negeri dan menarik wisatawan asing untuk berkunjung ke negeri kita tercinta.