Catatan Tokyo Bagian 4: Japan-Indonesia Friendship Festival

Jepang dan Indonesia adalah dua negara yang bersahabat. Hubungan diplomatik Indonesia – Jepang genap berusia 57 tahun pada April 2015 lalu. Kerjasama kedua negara semakin erat dan harmonis.  Keputusan Pemerintah Indonesia yang memberikan bebas visa kepada wisatawan asal Jepang untuk pergi ke Indonesia menambah jumlah wisatawan Jepang untuk datang mengunjungi Bali, Jakarta,  Raja Ampat Papua, Bunaken Manado, Bukit Tinggi dan daerah lainnya di Indonesia.Demikian juga dengan keputusan Pemerintah Jepang yang juga telah memberikan kesempatan bebas visa bagi Warga Negara Indonesia yang berkunjung ke Negara Matahari Terbit ini.

Semua pasti tahu Jepang, negara yang berada di Asia Timur yang terkenal dengan julukan negeri Matahari Terbit atau negeri Sakura.

Setiap tahun di Tokyo diadakan festival persahabatan kedua negara. Indonesia merupakan negara yang kaya akan alam dan budayanya. Tak hanya memberikan panorama alam yang indah, juga memberikan keanekaragaman budaya dari Sabang sampai Merauke dan makanan tradisional khas dari berbagai daerah. Pagelaran seni budaya Indonesia yang beraneka ragam inilah yang ditampilkan pada festival persahabatan Indonesia dan Jepang.

 Tgl 17 dan 18 Oktober 2015, pukul 10 am – 8 pm, lalu di Yoyogi Park diadakan Japan – Indonesia Friendship Festival. 

Yoyogi Park pada Bulan Maret dan April berubah dari kehijauan menjadi putih, pink muda karena bunga sakura akan bermekaran.

Yoyogi park
Yoyogi Park

Walau gerimis menyapa pagi,  kesempatan untuk mengunjungi festival tentu saja tidak di sia-sia kan, tetap semangat!

Yoyogi Park begitu luas dan indah, bingung juga mencari dimana lokasi festivalnya. Setelah bertanya ke penjaga di salah satu kios di taman Yoyogi, barulah tahu lokasinya yang ternyata bukan di dalam taman yang luas itu tapi di seberang taman walaupun lokasinya masih termasuk bagian Yoyogi Park.

Sampai di sana sudah banyak pengunjung yang memenuhi area festival. Tenda-tenda makanan Indonesia yang berjejer dan  juga tenda souvenir, baju-baju dan pernak-pernik lainnya memeriahkan acara.

Lokasi festival
Lokasi festival

Pengunjung datang dari berbagai warga negara, ada yang sudah duduk manis menanti acara yang akan di gelar di atas panggung, ada pula yang antri membeli makanan khas Indonesia di setiap tenda dengan tertib dan rapi.

Antrian panjang membeli makanan indonesia
Antrian panjang membeli makanan Indonesia

Ketika memasuki area festival, gending Bali terdengar jelas, ternyata acara di panggung sudah dimulai.. Tari Bali (Pendet) diperagakan oleh wanita-wanita Jepang dengan luwesnya.

Tari bali
Tari Bali

Setelah tari Bali selesai, diikuti dengan tari Batak, kemudian tari Jawa dan tari Sunda.

Penonton terpesona dengan gerakan sendratari yang diperagakan oleh penari-penari dengan luwes dan indahnya. Sebagai warga Indonesia bangga dong kalau budaya Indonesia digemari bangsa lain.

Tidak jauh dari lokasi panggung sendratari Indonesia,  ada panggung untuk peragaan acara warga Jepang. Ada penyanyi-penyanyi muda ada peragaan memukul gendang yang memang masyhur sebagai salah satu seni Jepang. Keren, meriah seperti marching band.

Penyanyi jepang
Penyanyi Jepang

Di kiri kanan panggung berjejer makanan khas Jepang. Kalau diperhatikan area lokasi untuk Indonesia lebih luas dan lebih banyak pengunjungnya. Poin lebih untuk Indonesiaku.

20151017_152242

Di setiap tenda makanan antrian sudah panjang, karena sudah jam makan siang ya kami harus dengan sabar ikut antri di salah satu tenda. Pas sampai depan tenda eh… ternyata penjualnya seorang wanita Jepang!

Wanita jepanf menjual makanan indinesia
Wanita Jepang menjual makanan Indonesia

Duh sepertinya salah tenda nih. Apakah makanan Indonesia yang dijual seperti masakan orang Indonesia?. Tapi tidak ada salahnya coba dulu deh, saya pesan mie goreng dan sate. Setelah dicicipi.. hmmmm.. lumayan juga sih, tapi yang pasti enakan bikin sendiri.. hehehe. Salut juga akan partisipasi mereka dalam menawarkan menu masakan Indonesia.

Tak terasa hari semakin sore, udara mulai lebih dingin. Kami harus segera pulang dengan menyusuri taman untuk kembali ke stasiun dan tempat tinggal kami.

Alhamdulillah untuk hari ini. Terima kasih Ya Allah atas segala nikmatMu.

Faa bi ayyi aala i rabbikuma tukadzdziban.