Catatan Tokyo Bagian 2: Pergantian Tahun Islam

Ketika kami tiba di Tokyo beberapa hari lalu masih tahun 1436 H, hari ini sudah masuk tahun baru nih Muharram 1437 H. Sudah setahun ya di Jepang..he..he..he..Suasana tahun baru Islam tidak ada bedanya dengan hari-hari lainnya. Suasana tenang, tertib walau dalam hiruk pikuk kesibukan sehari-hari. Keramaian terlihat di sana sini seperti biasa.

Karena di Jepang Islam bukan agama mayoritas, tempat beribadah maupun makanan yang bersertifikat halal masih terbatas, tapi sekarang ini sudah mulai banyak restaurant halal. Bagi wisatawan Muslim tidak perlu khawatir, karena ada tips sederhana untuk memilih makanan dan menjalankan ibadah, sehingga wisata ke Jepang tetap mengasyikkan.

Salah satu restoran halal
Salah satu restoran halal

Sushi makanan khas Jepang selain sehat juga halal asal tidak ada campuran sake atau mirin. Alternatif lainnya adalah pergi ke restoran hidangan negara-negara Muslim seperti masakan Arab, Pakistan, Turki, atau Malaysia. Cukup banyak kok restoran-restoran yang menyediakan hidangan Islami di kota-kota besar di Jepang.

Walaupun banyak makanan tradisional Jepang yang berbahan dasar ikan, udang dan sea food lainnya, tapi ada beberapa masakan Jepang yang menggunakan kaldu babi. Misalnya, ramen, tonkatsu, gyoza, okonomiyaki, beberapa jenis kare dan lain-lain. Bagaimanapun juga harus hati-hati dalam memilih makanan walau bahan dasarnya makanan laut.

Hal yang cukup menarik dari perkembangan Islam di sini adalah upaya pemerintah Jepang yang saat ini sedang menggencarkan promosi “Halal Tourism” yang ditujukan bagi negara-negara dengan penduduk mayoritas Muslim. Dunia pariwisata Jepang yang sempat menurun akibat Tsunami pada 2011 kini mulai bangkit khususnya sejak dimudahkannya proses pengajuan visa kunjungan ke Jepang dan juga mudahnya bagi Muslimin untuk menemukan makanan halal dan beribadah.

Alhamdulillah, walau kita berada di negara yang bukan mayoritas Muslim tapi mereka memiliki akhlak Islami dimana kebersihan, keramahan, saling menolong, kesopanan dalam berbicara dan menerangkan sesuatu patut dikasih dua jempol!

Sedikit kata-kata bijak dalam menjalani tahun baru Islam 1437 Hijriah:

Sahabat… Sangat disayangkan bila tak ada yg berubah pada hari-hari yg kita lalui kecuali tanggalnya saja. Berusahalah untuk jadi lebih baik disisa waktu yang ada. Karena hidup terlalu mahal untuk dibiarkan mengalir seperti air.

Dalam khutbah yang disampaikan pada akhir Dzulhijjah 1434 H yang lalu Dr. Husain Alu Syaikh mengatakan: “Bagi orang yg beriman bergantinya masa, berarti bertambahnya ketakwaan dan ketaatan kepada Allah”. (Madinah, Selasa 01 Muharram1437 H – ACT El-Gharantaly).

Semoga tahun ini lebih baik dari tahun yang lalu dalam beribadah dan bermu’amalah. Aamiin Yaa Rabb.

Tokyo, Rabu 14 oktober 2015- 1 Muharram 1437 Hijriah

1 komentar untuk “Catatan Tokyo Bagian 2: Pergantian Tahun Islam”

Komentar ditutup.