Bertahun aku menanti
Hadirnya seorang kekasih hati
Aku tak mungkin memulai
Karena rasa malu ini lebih merajai
Aku mendambakan imam yang sholih
Yang akan mengajakku menikmati keindahan surgawi
Meskipun aku bukanlah wanita impian sejati
Tapi aku akan berusaha menjadi pendampingmu yang sangat mengasihi
Kan kuletakkan bunga suciku dalam sebuah etalase yang terkunci rapat
Kan kujaga mahkotanya agar ia tak kan pernah rusak
Bahkan ternoda
Biarlah kutitipkan bungaku
Pada Engkau Sang Pemilik Jiwa
Jika kau ingin memilikinya
Maka pintalah aku pada-Nya
Meskipun kita belum pernah bertemu
Dirimu yang kini entah berada di mana
Dengan jarak yang cukup luas membentang
Serta waktu yang serasa kian jauh
Tapi satu yang pasti
Jodoh telah digariskan
Tulang rusuk takkan mungkin tertukar
Alur skenario hidup pun akan terus berputar
Namun Allah punya cara terindah untuk mempertemukan
Dua hati yang pasrah dan selalu terpaut pada cinta-Nya
Aku berjanji pada diri
Akan menikmati setiap prosesnya
Detik-detik menanti kehadiran pendamping yang akan Allah pilihkan untukku
Waktu yang terus berjalan adalah saat dimana aku harus bisa memantaskan diri
Untuk disandingkan dengan seorang lelaki sejati
Lelaki yang shalih yang telah Allah tetapkan untukku
Dan kepasrahan ini telah mencapai puncaknya,
Di tengah malam gulita
Di antara bait-bait doa yang kuhembuskan…
Andai Allah tak memberiku jodoh di dunia
Maka berikanlah jodohku di akhirat
Untuk seorang lelaki yang juga menjaga dirinya dari berzina
Untuk seorang lelaki yang selalu mendekatkan diri pada-Nya
Untuk seorang lelaki yang siap membimbingku mendapatkan
Ridho Tuhannya
Untuk seorang lelaki yang senantiasa mendekap keluarganya
Hingga memasuki surganya dengan jalan husnul khatimah
Lalu…
Dalam kepasrahan…
Datanglah laki-laki itu melalui mimpi
Dan mulai tersibak di tahun kemudian
Subhanallah…
Laki-laki itu datang
Melalui ta’aruf yang cukup singkat
Dengan hati yang telah mantap
Cukup Allah yang membimbing
Serta restu ibu
Yah…
Hanya ibu, karena ayah telah kembali ke pangkuan-Nya
Bulir bening meleleh dari sudut mata orang-orang terkasih
Yang hadir di hari itu
Puja dan puji syukur tercurahkan, mengalir dari lisan-lisan mereka
Saat pinangan diterima
Saat ijab qabul diikrarkan
Duhai suamiku,
Kuterima engkau dengan Bismillah
Sambutlah bunga cinta yang telah kupelihara hanya untukmu
Duhai imamku,
Kuterima engkau dengan Bismillah
Hiasilah getar-getar cinta kita dengan asma-Nya
Duhai separuh jiwaku,
Kuterima engkau dengan Bismillah
Semoga kita diberi kekuatan mengarungi samudera kehidupan dalam
ketaatan dan ketaqwaan kepada-Nya
Semoga cinta karena Allah ini abadi hingga Allah mempertemukan kita kembali
Di Surga-Nya kelak
Aamiin… Aamiin ya Rabbal ‘aalamiin…
***
Catatan hati seorang gadis, 6 Oktober 2016