Nikmatnya Puasa Ramadhan dan Rayakan Idul Fitri di Berlin

Tidak terasa Ramadhan sudah berlalu, Ramadhan adalah bulan yang penuh keberkahan dan rahmat Allah, bulan kasih sayang, bulan kesabaran serta bulan dimana kita dilatih untuk berempati dan senang berbagi. Sungguh nikmatnya … Subhanallah. Alhamdulillah kita menjadi bagian dari umat Islam yang dapat merasakan ritual ini setiap tahunnya.

Tahun ini baru pertama kali saya merasakan satu bulan penuh melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan sekaligus merayakan Idul Fitri di Jerman. Biasanya saat hari Raya Idul Fitri saya berada di tanah air Indonesia tercinta berkumpul bersama keluarga besar namun atas kehendak Allah SWT saya berada disini untuk beribadah sekaligus bersilaturahmi dan berkenalan dengan masyarakat Indonesia yang bermukim di Berlin. Alhamdulillah…. Allah memberikan rezeki salah satunya dengan cara seperti ini, in sha Allah kami dapat terus menjalin silaturahmi dimanapun berada nantinya. Aamiin YRA.

Saat ini masih musim panas  di seluruh belahan benua Eropa sehingga puasa Ramadhan waktunya jauh lebih panjang dari biasanya yaitu 19 jam atau 4 jam lebih lama dibanding negara-negara Timur Tengah. Rentang puasa di saat musim panas rata-rata waktu Imsak/Subuh sekitar pukul 2.30 pagi kemudian Iftar sekitar pukul 21.30 malam. Sholat Dzuhur sama seperti biasanya yaitu sekitar pukul 13.00 siang dan Ashar baru sekitar pukul 17.30 sore.

Awalnya memang  tidak biasa bagi kami merasakan waktu siang yang lama. Namun dengan semangat dan ketulusan melakukan ibadah di bulan suci Ramadhan ternyata sungguh memberikan rasa damai dan nikmat tersendiri dalam mengisi waktu panjang memaksimalkan ibadah kami dengan segala cara yang diajarkan oleh Baginda Rasulullah SAW. Cuaca dan lingkungan yang asing dengan minoritas umat Islam disini bukan menjadikan halangan bagi kami. Justru dengan berpuasa, memberikan sedikit energi dan mengurangi gangguan dari godaan duniawi. Rasanya saya jadi tidak boros juga, padahal biasanya Eropa terkenal dengan surganya berbelanja. Ternyata dengan spirit Ramadhan yang kuat, kami dapat lebih fokus dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, berharap yang terbaik.

Di rumah biasanya setelah berbuka puasa dengan makanan ringan, kami sholat Maghrib dan sholat Isya terlebih dahulu. Setelah itu baru kami menikmati makan besar dan istirahat menanti waktu sahur yang hanya berselang 2-3 jam saja. Kami tidak tidur dan bisa mengisi waktu dengan sholat taraweh atau sholat malam dan membaca Al Quran atau Tilawah. Terkadang kami mengundang teman-teman, siswa siswi untuk berbuka puasa di rumah yang kami sewa lalu kita melaksanakan sholat berjamaah bersama. Sungguh nikmat rasanya dapat berkumpul dengan mereka. Serasa berada di Indonesia saja dengan menu-menu khas Indonesia tentunya.

Buka puasa bersama
Buka puasa bersama

Sesekali kami hadir ke masjid Indonesia (Al-Falah) yang mengadakan acara buka bersama setiap hari selama bulan Ramadhan kecuali hari Jumat karena setiap hari Jumat acara buka bersama diadakan di KBRI Berlin untuk seluruh masyarakat Muslim khususnya warga Indonesia yang berada di Berlin. Tentu saja acara buka bersama diikuti dengan ceramah agama Islam menjelang buka puasa lalu setelah membatalkan puasa dengan Ta’jil dilanjutkan sholat berjama’ah Magrib dan Isya. Setelah itu kami menikmati jamuan makan malam bersama setelah sholat taraweh berjamaah. Saat sholat taraweh biasanya para jamaah yang hadir mulai berkurang karena memang waktu yang sudah larut malam dan mungkin harus jalan kaki menuju halte bus atau stasiun kereta terdekat yang harus mengejar waktu yang tepat agar dapat kembali ke tempat tinggal masing-masing. Begitulah suasana bulan Ramadhan yang saya rasakan disini.

Buka puasa di KBRI Berlin
Buka puasa di KBRI Berlin
Menu buka puasa
Menu buka puasa

Menjelang Idul Fitri, seluruh masyarakat Muslim di Berlin mendapat undangan dari Pengurus Al-Hikmah yang disebarkan melalui media elektronik untuk sholat Idul Fitri bersama dan halal bihalal sebagai ajang silaturahim dengan masyarakat Indonesia di Jerman khususnya yang sedang berada di Berlin. Umat Muslim di seluruh muka bumi ini menyambut hari raya Idul Fitri berharap kepada Allah SWT menjadikan dirinya menjadi bagian dari orang-orang yang kembali fitrah/suci dan disempurnakan ibadahnya.

Acara takbiran di KBRI Berlin dimulai pada pukul 08.00 pagi selama 30 menit lalu dilanjutkan dengan sholat Ied bersama. Alhamdulillah kami berada tepat waktu di lokasi KBRI Berlin yang beralamat di Lehrter Str 16-17, 10557 Berlin. Acara takbiran dan sholat Ied diadakan di dalam Aula Lantai 1 dan 2. Bertindak sebagai khatib saat itu adalah Ustadz Dr. Jamaludin Achmad Kholik. Beliau dalam khutbahnya memaparkan mengenai makna Idul Fitri dimana umat Islam kembali fitrah dengan kebersihan hati dan kesucian jiwa dengan pengabdiannya kepada Allah SWT selama melaksanakan ibadah di bulan suci dengan semangat Ramadhan yang kuat. Beliau juga mengingatkan umat Islam agar selalu mensyukuri nikmat Allah SWT dan melaksanakan kewajiban kepada Allah SWT serta berbagi kepada sesama manusia dan saling mencintai antar sesama umat.

Sholat Ied
Sholat Ied

Alhamdulillah seusai sholat Ied kami berlanjut ke acara ramah tamah dan bersalam-salaman di halaman kantor KBRI Berlin sambil menikmati hidangan menu khas lebaran di Indonesia. Saat bincang-bincang dengan Ibu Tati Fauzi Bowo, beliau mengatakan bahwa seperti biasanya beliau dan pihak catering KBRI Berlin memasak dan mempersiapkan menu untuk acara ini dengan sebaik mungkin dan selalu menambah jumlah porsi makanan dan minuman karena berharap semua masyarakat yang hadir dapat menikmati tanpa ada yang kekurangan. Saat menikmati suasana ramah tamah tersebut tampak juga duta besar  Bapak Fauzi Bowo mantan gubernur DKI Jakarta yang akrab dengan panggilan Foke. Beliau juga dengan ramah hadir di tengah masyarakat yang datang untuk bersalaman dan berfoto bersama. Sungguh sangat terasa suasana kekeluargaan yang hangat dengan sesama warga Indonesia dan juga dengan umat Muslim lainnya yang hadir. Saat itu diperkirakan yang hadir sekitar 600 warga yang sebagian besar merupakan para pelajar yang sedang studi di Berlin dan beberapa kota lainnya di Jerman.

Suasana di halaman
Suasana di halaman
Bersama dengan bapak dan ibu Dubes
Bersama dengan bapak dan ibu Dubes

Bahagia rasanya dapat berbagi cerita tentang puasa Ramadhan dan perayaan Idul Fitri di Berlin. Selamat Hari Raya Idul Fitri, Taqabballahu Minna Wa Minkum, mohon maaf lahir dan bathin. Semoga kita dapat bertemu dengan Ramadhan berikutnya dalam keadaan sehat wal afiat, penuh harapan dan kesejahteraan,  aamiin…aamiin Yaa Mujiibas Saalim.