Ku Ingin Bunda pun Tersenyum

Bunda…
Sedang apakah bunda di sana?…
Dan juga ayah…
Sedang apa ayah di sana?…
Kami rindu pada ayah dan bunda…

Terbayang ayah yang telah menyiapkan sepucuk surat untuk kami,
tepat di tahun aku dilahirkan
Sebuah pesan jika beliau sudah tiada
Untuk mewaqafkan sebagian hartanya di jalan Allah

Terbayang pula wajah bunda di hari-hari tuanya
Sepeninggal ayah…
Bunda yang kerap menitikkan air mata seusai sholatnya
Lalu berkata kepadaku,
Kapan lahan itu bermanfaat ya nak?…
Kapan tempat menimba ilmu itu kan segera terwujud?..
Bunda sering berkata itu padaku
Dan aku selalu menghiburnya,
In syaa Allaah sebentar lagi ya, Bun…
Meski aku tak tahu kapan itu terjadi…

Hingga akhirnya, kau pun harus pergi meninggalkan kami
Tanpa sempat melihat apa yang akan
dan telah diusahakan anak-anak, menantu, dan cucu-cucu bunda

Saat ini ingin rasanya aku membisikkan sesuatu padamu, Bun..
“Bunda, pondok kita sudah jadi. Yaa.. sudah jadi!”
Dan kau… kau pun akan tersenyum sumringah
Penuh bias-bias bahagia
Dengan bulir bening yang membasahi pipimu
Tapi kali ini bukan isak sedihmu
Tapi haru karena bahagia

Bunda, bunda jangan bersedih lagi yaa..
Karena ayah pun pasti sudah berbahagia
Karena tanah waqafnya sudah menjadi taman ilmu
yang akan terus mengalirkan pahala
Untuk bunda dan juga ayah tercinta

Bahkan, bukan hanya ayah dan bunda,
Tapi juga banyak orang, Bun…
Ada keluarga, kerabat, sahabat,
Dan para dermawan lainnya yang ingin ikut menabung
Untuk bekal perjalanan menuju akhirat-Nya

Ingin rasanya aku bisa selalu mengusap air matamu, Bunda..
Dan menghiasi bibirmu dengan senyum bahagia
Sebahagia mereka para anak yatim,
Para janda, tukang becak dan kaum dhuafa lainnya
Yang ikut meramaikan acara peresmian pondok itu, Bun..

Ingin rasanya aku juga berkata
Doakan kami semua ya bunda… ayah…
Agar lahan kita semua menjadi tempat menimba ilmu
Yang penuh keberkahan di dalamnya
Yang bisa memberikan banyak manfaat untuk banyak orang

Kami ingin saat di akhirat nanti
Kita semua bisa berjalan bersisian dengan Rasulullah
Dan bisa saling memberikan syafaat dengan izin dan Ridha-Nya
Dikumpulkan bersama-sama kembali di surga-Nya

Terimakasih ayah,
Terimakasih bunda,
Terimakasih semuanya
Yang sudah memberikan jalan kebaikan
Yang sudah berjuang

Dengan harta
Dengan tanah
Dengan tenaga
Dengan ilmu
Dengan pikiran
Dengan peluh
Dengan doa dan airmata
Dan dengan keikhlasan

Semoga Allah limpahkan kebaikan yang tiada tara
Tetaplah semangat untuk terus berjuang
Li i’lai Kalimatillah
Untuk meraih percikan-percikan Ilmu-Nya
Demi menggapai Ridho Ilahi

IMG1435497322205

Dan kini aku juga bisa merasakan senyum manis bunda
Walau hanya lewat mimpi-mimpi indahku…

***

Jeddah, 10 Ramadhan 1436 H/ 27 Juni 2015
Puncak Acara Peresmian Pondok Pesantren “Al-Islam”Cirebon
Puisi ini kami apresiasikan kepada seluruh pihak yang telah mencurahkan segenap perhatian dan kontribusinya hingga Pondok Pesantren Al-Islam resmi berdiri

PicStory-2015-08-09-10-25