Malam Seribu Bulan

 

Duhai malam…
Temani aku malam ini
Peluk aku dengan heningmu
Hiasi aku dengan gemintangmu
Karena aku ingin menyibak hijab antara aku dengan Kekasihku

Duhai malam…
Selimuti aku malam ini
Walau tanpa angin dan hujan
Meski tanpa gemerisik dedaunan
Karena aku ingin menyingkap tirai antara aku dengan Cintaku

Duhai malam…
Kaulah malam seribu bulan
Malam yang terbaik dan terindah dari seribu bulan yang pernah ada
Malam yang terasa lembut, penuh berkah di dalamnya
Malam yang penuh Maghfirah dan Rahmat
Malam diturunkannya para malaikat
Malam yang dinanti berjuta umat

Bukan karena malammu aku mendekat
Tapi karena Qadar-Nya lah yang membuatku terpikat
Malammu seakan misteri
Membuat kami semakin berlomba menarik simpati

Diiringi lantunan kalam Ilahi
Dengan shadaqah setulus hati
Bertasbih memuja-Mu sepanjang hari
Bersama sujud panjang dan doa tiada henti

Malam ini, adalah malam berkumpulnya
Cinta para ulama,
Cinta para hukama,
Cinta para arif,
Dan cintanya orang-orang yang Cinta pada Rabb-nya

Lalu…
Akankah Ia terpesona pada sosokku?…
Sosok yang berlumuran dosa
Penuh nafsu dan noda

Sementara di belahan dunia sana,
Para janda korban perang tengah meratap
Di tempat lain, anak-anak yatim menangis
Dan di sudut sana, orang-orang jompo dan papa terus mengiba
Menengadahkan tangannya berharap Inayah-Mu
Kesemuanya ingin bertaqarrub pada-Mu, Ya Ilahi…
Akankah aku bisa menyamai rasa rindu mereka

Akankah Kau terpesona padaku?..
Di antara seluruh makhluk yang memohon pada-Mu
Di antara selaksa insan yang mendamba Ridho-Mu

Rabbi…
Perkenankan aku berlabuh di Dermaga-Mu
Menikmati Malam-malam Qadar-Mu
Seiring perjalananku yang terus melaju menuju perjumpaan dengan-Mu
Bersama hati yang senantiasa terpaut pada-Mu

Biarkan aku mengarungi Samudra Mahabbah-Mu
Hingga aku tenggelam dalam Lautan Cinta-Mu

***
Makkah, Malam Bulan Ramadhan