Pesona Kampung Warna Warni Kota Malang

Banyak tempat wisata yang bisa anda kunjungi jika bepergian ke daerah Malang, Jawa Timur. Di antaranya adalah lokasi wisata Kampung Warna Warni di daerah Jodipan dan Kesatrian. Dua buah kampung yang dipisahkan oleh aliran sungai Brantas.

Kampung Warna Warni ini sangat pas jika dimasukkan dalam destinasi wisata, karena warna warninya yang sangat cantik dan indah saat dilihat dari jembatan Embong Brantas yang melintas di atas sungai Brantas. Sangat menarik untuk dijadikan ajang berselfie atau wefie. Karena ada sekitar puluhan warna yang menghiasi rumah-rumah penduduk di sana, nampak warna merah, kuning, hijau, biru, oranye, pink, yang menghadirkan nuansa warna yang ceria dan semarak.

Pada mulanya, kampung warna warni adalah sebuah perkampungan kumuh, yang kemudian atas inisiatif dari beberapa mahasiswa salah satu Universitas terkemuka di Malang, diubahlah kampung kumuh tersebut dengan bercermin pada sebuah kota di Brazil yang rumah-rumah penduduknya dicat warna warni.

Gagasan ini mendapatkan sambutan hangat dari para tokoh dan warga masyarakat. Tentunya kegiatan ini juga banyak menggandeng pihak-pihak terkait yang cukup signifikan demi membantu jalannya proses pencapaian kampung warna warni, termasuk menggandeng produsen Cat di Malang, TNI, dan para seniman untuk melakukan pengecatan ratusan rumah di sekitar bantaran sungai tersebut. Pengecatan dilakukakan bukan hanya di dinding-dinding rumah warga saja, tapi juga tiang-tiang dan genting-genting rumah mereka. Pemandangannya menjadi eksotik karena landscape nya yang tepat berada di bawah jembatan sungai Brantas, jadi nampak “hidup” jika dilihat dari atas jembatan. Ataupun dari arah perlintasan kereta api di seberang jembatan Embong Brantas.

Kebiasaan warga yang tadinya kurang memperhatikan masalah kebersihan dan kesehatan, seperti membuang sampah di sungai, kini mulai mengubah perangainya. Dikarenakan banyaknya pengunjung yang datang ke sana, membuat mereka malu dan mulai mengubah kebiasaan buruk tersebut. Bagaimana tidak, wisatawan yang datang bukan saja wisatawan domestik tapi juga wisatawan asing. Mereka mulai menggunakan toilet umum secara bergantian, juga tidak lagi membuang sampah di sekitar sungai.

Ketika memasuki pemukiman rumah mereka di Kampung Jodipan, kita akan disuguhkan hiasan warna warni di dinding yang cukup cantik, serta di bagian tangga-tangga. Ada juga beberapa lukisan yang menghiasi dindingnya serta sederetan payung di salah satu lorong.

Berbeda lagi jika kita memasuki pemukiman di kampung Kesatrian, selain berwarna warni, di sini kita lebih banyak disuguhkan oleh lukisan-lukisan di dinding-dinding rumah penduduk. Kita jadi semakin merasa asyik karena ada banyak lukisan 3 dimensi yang cukup unik dan menarik, diantaranya menara miring Pisa, tembok Cina, Dinosaurus, Macan dalam kerangkeng, mancing ikan, sayap bidadari, dll.

Buat yang merasa haus dan lapar, atau sekedar ingin camilan, beberapa rumah penduduk juga sudah ada yang membuka warung di rumahnya. Saat itu suami saya lebih tertarik untuk membeli mawar dan menghadiahkannya kepada saya dan adik. So sweet.. :))

Bagi penggemar fotografi ada beberapa lokasi cantik dan unik yang bisa anda lihat dan bisa dijadikan sebagai spot bidikan kamera, di antaranya yaitu:

1. Jembatan Embong Brantas


2. Dinding Warna Warni


3. Payung-Payung


4. Tangga Warna Warni


5. Lukisan 3 Dimensi atau yang lebih dikenal dengan kampung Tridi (3 D).



Untuk memasuki lokasi kampung Warna Warni hanya dikenakan retribusi masuk/parkir sebesar Rp. 2000. Dan itu pun kami sudah mendapatkan souvenir imut nan cantik berupa gantungan kunci dari kain flanel berbentuk love, hewan, dll. Hasil karya penduduk kampung.

Kebetulan, saat kami ke sana, yaitu saya, suami dan adik, tidak mengetahui detail liku-likunya. Supaya kami juga bisa mendapatkan info lainnya, maka kami meminta seseorang untuk menjadi guide nya. Seperti nya guide juga sangat dibutuhkan di sini, mengingat rumah-rumah penduduknya itu memiliki jalan berliku, naik dan turun, perlu pula untuk menunjukkan lokasi-lokasi mana saja yang bagus, dan tentunya sejarah tentang kampung tersebut.

Bersama guide kampung Tridi, Mba Vera dan Mba Dina

Akhirnya kami ditemani mbak Vera dan mbak Dina. Dari beliau berdualah kami mendapatkan info tentang detail perkampungan ini. Disamping itu kami dapat berkenalan secara langsung dengan salah satu seniman pelukis 3 D, yaitu Pak Edi Gimbal. Lukisannya memang ciamik dan benar-benar hidup. Keren abiizz..

Bersama Pak Edi Gimbal (kaos hitam dengan tas selempang) dan para seniman

Menurut Pak Edi, beliau masih ingin mengupayakan pencarian dana untuk pengecatan, penyediaaan tempat-tempat sampah dan tempat-tempat duduk, agar pengunjung lebih merasa nyaman dan bisa turut andil dalam menjaga kelestarian kampung tersebut. Disamping beliau sendiri terus mengajarkan kepada para penduduk kampung agar dapat lebih menjaga dan merawat rumah huniannya. Semoga sukses ya Pak..

Tidak terasa lhoo.. menurut mba Vera, ternyata setelah lebaran tahun 2017 ini, kampung warna warni memasuki usia setahun setelah memoles dirinya dengan tampilan warna warninya yang cantik. Kedepannya, kami pribadi berharap akan ada lebih banyak lagi kreativitas dari penduduk yang bisa mendatangkan pendapatan bagi mereka sendiri. Sehingga tidak hanya perbaikan di sektor perumahannya saja, namun juga ekonomi mereka.

Ayooo.. buat anda yang menyukai travelling, jika mengunjungi kota Malang, jangan lupa singgah di Kampung Warna Warni ini yaa.. ^_*