Cara Mudah Mengajarkan Anak Merangkai Cerita

Ada sebuah metode agar anak-anak tertarik bercerita tentang apa yang dilihatnya. Juga agar pesan yang ingin kita sampaikan cepat ditangkap dan tersimpan dalam memori anak. Metode ini saya dapatkan dari seorang guru yang juga seorang penulis, Nurhayati Pujiastuti.


Penulis, Nurhayati Pujiastuti

Metode ini sangat efektif membangun imajinasi anak-anak. Pertama-tama kita berikan beberapa gambar, lalu kita susun gambar sambil membuat serangkaian cerita. Selanjutnya mereka yang memilih gambar kemudian menyusunnya menjadi serangkaian cerita. Saya sendiri sudah mencoba metode ini kepada murid-murid saya di SDI Asmaul Husna rintisan Pondok Pesantren Al-Islam, Cirebon.

Awalnya kami membuat semacam buku harian yang dihias bunga kering (dapat dibaca dalam artikel, Membuat Hiasan dari Daun Kering Bersama Ananda). Mereka mulai bercerita tentang kegiatannya sehari-hari.

Kemudian kami buat lagi sebuah buku harian karakter, berupa buku-buku kecil dengan karakter hewan yang mereka sukai, ada kupu-kupu, kepiting, panda, kucing, koala, dan lain lain.

Untuk pembuatan buku catatan karakternya juga sangat mudah, pertama kita siapkan dulu bahan-bahannya ya..

1. Kertas asturo berwarna
2. Kertas hvs putih atau berwarna
3. Spidol
4. Staples / jarum dan benang

Kemudian ikuti langkah-langkah pembuatannya :

1. Di sini saya memakai karakter hewan untuk kaver bukunya. Buat pola hewan di atas kertas, lalu terapkan di atas kertas asturo, gunting kertas asturo sesuai pola. Lalu tebalkan garis pinggirnya dengan spidol. Dapat juga kita gambar langsung di atas kertas asturonya lalu kita gunting sesuai bentuk gambar.
2. Ambil beberapa lembar kertas hvs, lipat dua, lalu gunting kertas mengikuti bentuk kaver.
3. Bentuk buku sudah nampak, untuk langkah akhir, bagian tengah lipatan kertas bisa kita jahit tangan atau kita staples.
4. Jadi deh bukunyaa..

Untuk gambar-gambarnya, kita bisa mencarinya di situs pencarian seperti google, kemudian dicetak dan dilaminasi.

Gambar-gambar tersebut bisa dibuat semacam kartu-kartu gambar, sate gambar, atau es krim gambar.

Selanjutnya saya meminta kepada anak-anak untuk mengambil 3 buah gambar. Yang dari gambar-gambar itu mereka bisa menyusun sebuah kalimat sempurna atau cerita sederhana.

Berikan pilihan bebas. Seperti gambar di atas. Ananda pun lalu bercerita. “Anak itu menangis tersesat di dalam hutan karena melihat seekor singa.”

Gambar di bawah ini juga disusun oleh salah satu peserta didik saya.

Lalu ia pun bercerita,
“Ini Aman, ia minta dibelikan buah-buahan tapi mintanya sambil marah-marah, ibunya sedih karena mintanya marah-marah. Harusnya meminta itu yang baik.”

Lalu ia mulai menuliskan apa yang sudah diungkapkannya ke dalam buku harian karakter.

Yang ini juga tulisan salah satu peserta didik saya yang lain.

“Hari ini saya belajar mengarang cerita.
Andi beli mainan sambil nangis-nangis. Ibunya jadi sakit.”
Nah, di sini sambil kita masukkan pesan.
“Boleh tidak ya jika kita menginginkan sesuatu, kita memintanya dengan memaksa?”
Si anak lalu berkata, “tidak boleh.”
“Iya, benar. Kalau meminta dengan memaksa, orang tua akan sedih, juga bisa sakit. Mintalah dengan sopan dan lemah lembut. Kalau tidak diizinkan jangan memaksa ya sayang..”

Ajak anak-anak bercerita dan menulis dengan bahagia ya.. Mungkin saja pesan tidak diterima langsung saat itu dan diterapkan si anak. Namun paling tidak kita telah menanamkan pesan-pesan moral yang baik, yang in syaa Allah suatu saat pesan kebaikan itu akan muncul ke permukaan pada waktunya. In syaa Allah biidznillah.. 🙏☺️

Di bawah ini kami sertakan juga video, tentang metode di atas yang disampaikan oleh Ibu Nurhayati.

Nah, kalau gambar yang seperti ini, apa cerita kalian?.. ☺️😁

Bagaimana, seru kaan?. Selamat mencoba yaa.. 😍😘