Di Balik Abaya Hitam

Beberapa orang bertanya kepada kami bagaimana cara menerbitkan sebuah buku seperti buku terbaru kami Di Balik Abaya Hitam? Sebenarnya, kalau kita sudah terbiasa menulis buku harian, menulis di FB, twitter, instagram atau media sosial lainnya walaupun hanya 1 paragraf saja tentu akan berbeda dengan orang yang tidak penah menulis sama sekali entah di buku harian atau sekedar status di media sosial. Bila Anda termasuk orang yang sering menulis meskipun bukan cerita panjang, apalagi memiliki blog sendiri, tidak peduli banyak viewers nya atau tidak, Anda pasti bisa menulis buku. Bagaimana caranya?

Pertama-tama, tanyakan pada diri sendiri kira-kira topik menarik apa yang bisa dikembangkan menjadi suatu buku. Bila perlu, cari data/bahan yang terkait, wawancara dengan nara sumber, atau membaca buku yang sesuai dengan topik yang ingin kita tulis.

Ke dua, buatlah kerangka tulisan. Tulis tema besar yang akan dijadikan topik utama, buat cabang-cabang atau sub tema, bila perlu kembangkan pula detail dari masing-masing sub tema tadi.

Ke tiga, mulailah menulis berdasarkan kerangka yang sudah kita buat. Jangan khawatir bila kita mandeg dan stop tidak ada ide lagi. Mulai menulis tidak harus dari awal, bisa juga kita menulis mulai dari tengah, tergantung mana dulu yang lebih mudah dan lebih kita kuasai untuk memulainya. Lama-lama kita bisa menulis halaman awal dari cerita, dan akhir cerita. Bila kita bosan atau ide di otak terblok, kita bisa berhenti dulu beberapa hari, segarkan pikiran dengan hal-hal lain selain menulis. Bisa juga pergi jalan-jalan ke tempat yang menunjang data dan lengkapnya tulisan kita. Biasanya setelah itu pikiran dan ide kita akan berkembang.

Bila Anda penulis pemula, menulis buku antology (bersama dengan penulis lain) mungkin lebih ringan dibanding menulis buku solo. Kelebihan dari menulis buku antology ini memang secara psikologi kita merasa tidak sendirian, risiko ditanggung ramai-ramai, kerja tidak seberat menulis sendirian. Silakan saja menulis bersama-sama dengan 2 atau 3 atau banyak penulis. Hanya saja menulis antology ini perlu kesepakatan bersama untuk menyelesaikan buku sesuai dengan deadline yang sudah ditentukan. Karena bila ada satu penulis yang lama tidak juga setor tulisan, tentu akan menghambat dan menunda jadwal buku naik cetak. Padahal proses editing, layout, desain sampul bisa jadi lebih lama dari menulis itu sendiri.

Dalam menulis buku antology, tidak hanya kesepakatan para penulis untuk memiliki komitmen dan disiplin yang tinggi, tapi juga harus ada persetujuan di awal, siapa yang akan bertindak menjadi pengepul, mengedit data, mengurus ke percetakan, juga siapa yang akan membiayai ongkos cetaknya.

Bila kita ingin mengajukan naskah ke penerbit, Anda bisa cari di google, penerbit yang kira-kira mau menerima naskah kita. Misal kita mau mengajukan buku agar diterbitkan perusahaan penerbit tertentu biasanya kita tinggal upload naskah ke tautan penerbit yang disediakan, setelah itu menunggu jawaban apakah naskah kita diterima atau tidak. Bila mereka menyetujui naskah kita dan dianggap sesuai dengan visi dan misinya, kita tinggal menunggu saran apakah masih ada yang perlu diperbaiki, atau mereka yang akan mengedit naskah kita hingga siap dicetak. Semua urusan hingga naik cetak dan terpampang di toko buku sudah menjadi urusan penerbit. Penulis tinggal menerima royalty sesuai dengan berapa jumlah buku yang terjual.

Lain halnya bila kita ingin menerbitkan buku secara independen (indie). Semua langkah harus kita lakukan sendiri. Dari menulis, editing, membayar ongkos cetak buku, promosi, penjualan, pemasaran, hingga distribusi. Bila kita minta bantuan orang lain untuk mendesain sampul buku, membayar editor lepasan pun bisa juga, kadang sudah satu paket dengan perusahaan penerbit yang kita bayar. Setelah buku siap untuk dipasarkan, promosi bisa bersama-sama dilakukan baik melalui perkumpulan, diskusi buku, hingga media sosial. Bisa juga buku ramai-ramai ini dijadikan sebagai hadiah yang dibagi-bagi ke masing-masing penulis. Jadi terserah penulis apakah bukunya mau dijual atau dijadikan hadiah buat kerabat.

Kebahagiaan tersendiri bagi penulis bila bukunya bermanfaat bagi pembacanya

Menerbitkan buku juga bisa bersifat amal, dengan menyisihkan sekian persen profit untuk kemaslahatan umat atau bahkan 100% profit untuk kegiatan amal.

Acara bedah buku di Jeddah 9 November 2018

—————————-

Sekilas Tentang Buku Di Balik Abaya Hitam

Buku Di Balik Abaya Hitam, buku antology pertama yang diterbitkan oleh aMuslima bersama dengan Penerbit di Indonesia Aqwam (dan Istanbul sebagai anak perusahaannya), terbit pada Oktober 2018. Cerita tentang kehidupan para penulis yang tinggal di Saudi Arabia khususnya Jeddah ini membahas tidak hanya Jeddah di masa lalu, tetapi juga Jeddah atau Saudi masa kini. Para penulis yaitu Delina Partadiredja, Maymunah MNC, dan Qathrun Nada Djamil memang sosok para ibu yang sudah mengalami asam garam hidup di Saudi selama belasan bahkan puluhan tahun. Tidak banyak buku yang beredar memberikan bahasan detail semacam buku ini, sehingga banyak orang yang harus mencari info sana sini ketika mereka akan pergi umroh, berhaji, kuliah, atau bahkan bekerja di Saudi.

Buku pertama yang tiba di Jeddah diserahkan ke ibu konjen KJRI Jeddah, ibu Zulfah Nahdliyati

Buku Di Balik Abaya Hitam memaparkan cerita dan pengalaman para penulis yang bergaul dengan segala kalangan. Baik dengan TKW, TKI, masyarakat menengah ke bawah maupun ke atas, disajikan dengan bahasa yang ringan dan menghibur. Buku ini juga membahas tentang suasana kehidupan di Saudi, kuliner, pernikahan, wanita bekerja, hingga membahas kehidupan Arab modern dan dobrakan perubahan peraturan bagi wanita Saudi dan expat baru-baru ini. Perempuan dibolehkan menyetir mulai tahun 2018, perempuan semakin banyak yang bekerja di luar rumah, perempuan mulai duduk di aparat pemerintahan dan sebagainya.

Bersama perkumpulan mukimim Indonesia Jeddah
Bersama mukimin Indonesia di Jeddah
Bersama perwakilan institusi di Jeddah

Walaupun buku ini sempat tertunda terbitnya, meleset dari target terbit di bulan Ramadan, namun sebanyak 500 buku sudah habis terjual dalam kurun waktu 3 hingga 4 minggu. Alhamdulillah. Donasi sebesar 9,6% dari profit penjualan atau sebesar Rp 2.620.000 sudah kami kirimkan ke rekening Cahaya Sunnah Rodja Peduli (tanggal 2 November 2018) untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena bencana di Lombok, Palu dan sekitarnya.

Bagi yang belum memiliki buku Di Balik Abaya Hitam, cetak ulang sudah tersedia di pertengahan Bulan November ini. In shaa Allah.

Silakan pesan buku Di Balik Abaya Hitam hanya seharga Rp 95.000 (sudah termasuk donasi sosial dan pengiriman dalam P Jawa)  melalui wa Aeranie di +62 856 4231 7518 atau Maymunah di +966 50678 6767 dengan format: nama, alamat lengkap dengan kecamatan dan kode pos, no telepon, jumlah buku yang diorder, serta melampirkan bukti transfer.

Transfer ditujukan ke rekening R. Yanuar Partadiredja. BCA KCU Yogyakarta. 0372625951.  Untuk yang ingin dikirim ke wilayah di luar P Jawa, ongkos kirim ditanggung pembeli. Segera dipesan jangan sampai kehabisan lagi! 🙂

1 komentar untuk “Di Balik Abaya Hitam”

Komentar ditutup.