Doa-Doa Menembus Langit

Sujud berpanjang berhias doa
Tersungkur raga tanpa daya
Mengalir deras air dalam mata
Anak durjana kian shaleh, itu pintanya

Arsy pun bergetar terguncang
Sebab doa terus meradang
Menyuarakan lisan bunda yang sumbang
Namun tulus karena sayang

***

Musafir melanglang menggapai mentari
Cita terbukti kian lestari
Hijrah diri benahi hati
Mendulang kebaikan, itu yang hakiki

Doa dan asa tak pernah henti
Terurai dari lisan si empunya diri
Bagai kepulan asap membumbung tinggi
Mengetuk pintu angkasa untuk diijabahi

***

Si fakir teronggok pilu
Si miskin meratap haru
Hidup bagai berdiri di atas sembilu
Hidup segan mati pun mau

Harga diri terus diburu
Oleh mereka yang tak punya kalbu
Jerit tangis mazhlum tertawan malu
Namun Tuhan, sudah pasti tahu

***

Tak punya ibu, tak punya ayah
Jalani hidup dengan susah payah
Kolong langit menjadi rumah
Milik Tuhan, milik kita semua

Belaian tangan di atas kepala
Adalah kasih kerap didamba
Doa si yatim penuh dengan cinta
Menembus langit menggapai cakrawala

***

Rabbi,
Begitu banyak doa-doa yang dihembuskan
Memuji, meratap, merajuk, memohon
Namun, kita tidak pernah tahu
Dari arah mana,
Dan dari bibir siapa
Doa-doa itu kan dikabulkan

***

Mendesak-desak rasa di dalam dada
Menganak sungai membasahi muka
Akankah pinta menjadi warna
Cerah, menerangi isi jagat raya

Tuhan Sang Kuasa tak pernah alfa
Untuk mendengar doa mereka
Tuhan mendekap, Tuhan mencinta
Doa tulus seorang hamba

Bergetar sungguh para serdadu
Siap patuhi Tuhan yang Satu
Untuk merangkai indahnya waktu
Dari bibir-bibir ikhlas yang tak pernah jemu,

Mengadu…
Merindu…
Menyatu…

***

Jeddah, July 2016