Sajadah panjang terhampar dalam rumah-Mu
Rumah yang dibangun oleh kekasih tercinta-Mu
Ia hamba-Mu yang mulia
Mulia akhlaq dan hatinya
Saat pengembaraan dimulai
Menapaki jalan melaksanakan titah
Hati terpaut di kota Quba yang damai,
Di antara Makkah dan kota Madinah
Persinggahan penuh makna tuk menjalin kasih dengan Tuhannya
Bersimbah peluh peroleh nikmat tiada tara
Di sanalah Muhammad
Seorang pemimpin, yang tak enggan memanggul batu di bahunya
Mendirikan rumah ibadah dengan kedua belah tangannya
Peluh membasahi tubuhnya
Semangat dan letih menjadi jihadnya
Sahabat Ammar setia mendampinginya,
Pun sahabat Abu Bakar, Umar, dan Utsman menjadi jendela mata batinnya
Quba telah menjadi masjid teristimewa, didirikan atas dasar taqwa
Tempat untuk bersujud para hamba yang ikhlas hatinya
Sebuah perantara cinta menuju Rabb-nya
Pahala umrah menjadi miliknya
Bagi siapa yang tersungkur pasrah menikmati jerih payah rasul-Nya
Di atas sajadah panjang
Allah cintakan hamba yang cinta pada Diri-Nya
Allah cintakan hamba yang cinta pada Rasul-Nya
Menerawang, tertunduk haru..
Melepas rindu, menahan pilu..
Bergetar asma-Nya
Berdendang shalawat untuknya
Dalam hening tafakkur
Dan iringan zikir-zikir cinta
Kepada Sang Khaliq tumpuan jiwa
Terimakasih karena telah Kau hadirkan aku tuk bisa bersimpuh di sini
***
@Quba, Madinah Al-Munawwarah