Sampai Ia Mengizinkanku

Ketika karunia itu datang,
Kunikmati tiada batas,
Kunikmati tiada akhir
Bahagia menjalar
Menyusup hingga ke pori-poriku

Ingin kuteriakkan kepada jagat raya
Agar suara hatiku membahana ke seantero dunia
Dan terdengar hingga ke seluruh pelosok kotanya
Benar-benar aku sudah di atas awan
Menari-nari tiada henti

Namun ternyata…
Dalam seketika,
Kenikmatan itu terenggut…
Tercerabut…
Dari tanganku…
Dari diriku…
Dan dari jiwaku…

Hilang tanpa bekas
Mengoyak-ngoyak habis seluruh isi jantungku

Lukaku remuk redam
Perih..
Seperih asa yang tertinggal
dalam biduk yang berkelana
tanpa arah tujuan

Kubiarkan ia berlayar mengikuti arus
Menjauh dari keindahan mimpi

Suatu saat…
Andai ia datang lagi
Kan kutitipkan segalanya pada-Mu
Hanya kepada-Mu
Dan hanya dengan-Mu

Karena aku tak mau larut
Meratapi apa yang telah sirna
Dari milikku,
Dari pandanganku,
Dan dari genggamanku…

Sebab kutahu,
Semua hanyalah titipan belaka
Sebab kusadar,
Semua hanyalah kesenangan yang fana
Yang hanya ada di dunia

Biarlah aku menyimpannya di hati
Sampai Ia mengizinkanku
Menikmatinya kembali
Meskipun setelah aku dibangkitkan nanti…

***
@Dhuha: Dalam sebuah perenungan